Bengkulutoday.com, - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, di bawah komando Walikota Dedy Wahyudi dan Wakil Walikota Ronny PL Tobing, sedang gencar menjalankan rencana menyulap wajah kota menjadi lebih bersih, indah, dan tertib layaknya kota besar.
Fokus utama saat ini tertuju pada kawasan vital di Jalan KZ. Abidin terkhusus sekitar Mega Mall. Dalam sebuah pernyataan tegas, Dedy mengumumkan rencana untuk merevitalisasi pusat perdagangan tersebut.
Proyek ini bukan sekadar wacana. Pemkot bertekad melahirkan kembali Mega Mall dan PTM (Pasar Tradisional Modern) sebagai denyut nadi ekonomi yang modern dan terstruktur, menandakan keseriusan pemerintah dalam mengembalikan kejayaan dua pusat perbelanjaan tersebut.
“Untuk pasar minggu, pertama kita ingin melahirkan kembali Mega Mall dan PTM,” ujar Dedy, Senin, 1 Desember 2025.
Disisi lain melahirkan kembali Mega Mall, Pedagang di Pasar Minggu memberikan perlawanan. Pedagang Pasar Minggu yang berada di Jalan KZ Abidin tidak mau direvitalisasi ke dalam.
"Kami hanya mencari makan, bukan untuk kaya," ujar pedagang yang tidak ingin namanya disebut, Senin (15/12/2025).
"Sebaiknya Pemkot Bengkulu melakukan rata kesemua pedagang, bukan hanya kami yang dipindahkan. Kami juga tidak jualan di badan jalan, kami jualannya sekarang di pelataran depan ruko saja, sudah mundur," lanjutnya.
Tak sampai disitu, pedagang juga memberikan pernyataan enggan pindah ke dalam tempat yang sudah disediakan oleh Pemerintah Kota Bengkulu karena pendapat mereka solusi itu belum yang terbaik.
"Kami sudah mencoba pindah kedalam hasilnya apa, kami pun rugi. Susah untuk cari uang pak, karena kehilangan pembeli yang selama ini sudah berlangganan padahal tujuan kami untuk makan dan biaya anak sekolah," tutup seorang pedagang lainnya.
Dari informasi yang didapat terkait dilaporkan ke Polresta Bengkulu, Pedagang mengatakan kami tidak mengancam, disini kami berjualan.
"Iya sudah tahu, kami dilaporkan terkait pengancaman. Pengancaman itu kalau kami yang datangi tenda Satpol-PP, lah ini kami sedang di lapak kami wajar kalau kami pegang Pisau atau Parang," ujar nya.
Lanjutnya, mereka berkeinginan duduk bersama kembali terhadap Pemerintah Kota terlebih kepada Walikota Bengkulu.
"Kami berharap Pak Dedy bisa memberikan win-win solusi terhadap kami, ajak kami duduk bersama kembali bukan seperti ini. Jika begini kami merasa tidak dimanusiakan," harap nya mengakhiri.