Rutan Bengkulu Dukung Pelatihan Kemandirian Bersertifikat bagi Warga Binaan di Lapas Perempuan

Rutan Bengkulu Dukung Pelatihan Kemandirian Bersertifikat bagi Warga Binaan di Lapas Perempuan

BENGKULU — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu menghadiri pembukaan kegiatan pelatihan kemandirian bersertifikat yang digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Bengkulu, Rabu (7/8). Rutan Bengkulu diwakili oleh Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan, Rafi Rizaldi.

Pelatihan kemandirian ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan keterampilan dan membangun kesiapan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam menghadapi kehidupan pasca-pemidanaan. Kegiatan pelatihan resmi dibuka oleh Kepala Lapas Perempuan Bengkulu, Suci Winarsih.

Dalam sambutannya, Suci menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk pembinaan lanjutan yang berorientasi pada kemandirian ekonomi. Ia menekankan pentingnya peran berbagai pihak dalam mendukung proses pembinaan di lapas.

"Pembinaan keterampilan ini menjadi bekal penting bagi warga binaan agar mampu mandiri, produktif, dan kembali diterima di masyarakat usai menjalani masa hukuman," ujarnya.

Tiga jenis pelatihan yang diselenggarakan dalam program ini meliputi pelatihan tata boga, membatik, dan tata rias, dengan menghadirkan mitra pelatihan dari kalangan profesional dan pelaku usaha lokal.

Pelatihan tata boga dilaksanakan bekerja sama dengan Syarah Bakery, yang akan membimbing warga binaan dalam pengolahan aneka makanan dan pembuatan kue. Adapun pelatihan membatik diselenggarakan bersama Batik Kagano, salah satu usaha batik lokal yang aktif dalam pelestarian budaya Bengkulu.

Sementara itu, pelatihan tata rias menggandeng make up artist lokal, Ewy Wona, yang akan membekali peserta dengan keterampilan merias wajah untuk berbagai keperluan, termasuk rias pengantin dan acara formal.

Seluruh pelatihan didukung oleh PT Pertamina Patra Niaga melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Dukungan tersebut mencakup penyediaan fasilitas, bahan pelatihan, serta dukungan operasional lainnya.

Perwakilan Rutan Bengkulu, Rafi Rizaldi, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk sinergi positif antara lembaga pemasyarakatan dan sektor swasta. Ia juga berharap kegiatan serupa juga dapat direplikasi di Rutan Bengkulu sebagai Langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan pembinaan warga binaan. 

“Pelatihan seperti ini sangat strategis untuk membekali warga binaan dengan keterampilan riil. Ini adalah bagian dari upaya pembinaan yang berkelanjutan, serta wujud dari pemasyarakatan yang humanis dan inklusif,” pungkas Rafi.