Bengkulu Selatan, Bengkulutoday.com - Pembayaran hutang pada kontraktor sebesar Rp 13,5 miliar dalam pengerjaan tahun 2017 masih menggantung meskipun para kontraktor kembali datangi gedung DPRD memastikan hutang tersebut untuk dibayar Mengingat, tahun anggaran 2018 sudah hampir berakhir.
“Ya, hadir kembali ke gedung DPRD memastikan pembayaran hutang," ujar ketua Gapeksindo Hendra Lapino.
Menurut Hendry, hadir kembali di gedung DPRD ini tidak lain ingin mendapat jawaban kepastian pembayaran hutang tersebut kapan direalisasikan oleh pemerintah. Mengingat, DPRD Bengkulu Selatan sudah mengesahkan APBDP tahun ini untuk pembayaran hutang tersebut. Namun, lagi-lagi belum ada kepastian jelas dari pemerintah akan dibayarkan. Bahkan, beredar isu hutang paket proyek tersebut tidak akan dibayarkan kepada kontraktor. Oleh sebab itu, kita kembali hadir ke DPRD untuk mendesak wakil rakyat agar segera menginstruksikan pemerintah membayar hutang tersebut. Namun sebaliknya akan ambil tindakan apabila ini tidak direlisasikan yakni tempu jalur pengadilan bahkan petun," papar Hendra.
Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengatakan, hutang terhadap kontraktor akan dibayarkan. Namun, masih menunggu mekanisme dan prosedur yang ada. Sangat mengerti terhadap keluh kesah kontraktor tersebut. Namun, kita hanya bisa berharap, ya bersabar.
“Tetap akan dibayarkan tinggal menunggu mekanisme dan prosedurnya terlebih dulu tapi anggaran sudah disahkan,” ujar Gusnan.
Sementara penjabat Sekda Bengkulu Selatan Yulian Fauzi mengungkapkan, pembayaran hutang pekerjaan proyek tahun 2017 terhadap kontraktor masih menunggu LO (Legal Opinion) dalam hal ini Kejaksanaan Negeri (Kejari) Bengkulu Selatan. Apabila semua administrasi maupun telaah hukumnya selesai akan langsung dibayarkan.
“Masih menunggu kajian atau telaah hukum oleh LO yang ditunjuk Pemda Bengkulu Selatam.Agar pembayaran hutan tersebut tidak menimbulkan masalah," pungkas Yulian. (Fong)
