Menggali Peluang Usaha di Tengah Pandemi Covid-19

Nelse Trivianita SST

Oleh: Nelse Trivianita, SST (ASN BPS Kabupaten Bengkulu Utara)

Kasus infeksi virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia pertama kali dikonfirmasi pada awal Maret 2020. Sejak saat itu, tidak hanya sektor kesehatan, tetapi juga hampir seluruh sektor terkena dampak dari pandemik Covid-19. Sektor ekonomi pun mengalami dampak serius akibat pandemi virus corona.

Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada bulan Agustus ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2020 minus 5,32 persen (year on year/ yoy).

Sebelumnya, pada kuartal I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama 2019 lalu sebesar 5,02 persen.

Pandemi Covid-19 telah menciptakan efek domino yang menghantam seluruh lapisan masyarakat mulai dari rumah tangga, UMKM hingga korporasi. Berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan pemerintah untuk meredam dampak dari pandemik Covid-19 di berbagai sektor.

Dalam sektor ekonomi misalnya peningkatan dan perluasan PKH, peningkatan dan perluasan kartu sembako, penambahan dan fleksibilitas kartu prakerja, hingga bantuan langsung tunai yang bersifat lainnya. Berbagai program pemulihan untuk dunia usaha juga terus dilakukan pemerintah agar tetap bisa bertahan walaupun tidak melakukan aktivitas ekonomi. Program untuk dunia usaha diantaranya memberikan dukungan intensif di bidang perpajakan, pengurangan lartas impor, serta berbagai kebijakan dan relaksasi di sektor keuangan.

Pemerintah memang sudah bergerak, akan tetapi kita masyarakat tidak bisa hanya diam berpangku tangan menunggu bantuan dan kebijakan dari pemerintah. Kita juga perlu menjadi lebih kreatif dalam mengatasi dampak ekonomi dari Pandemik Covid-19 ini.

Kita perlu membuat inovasi dalam usaha kita, menyesuaikan dengan keadaan normal baru. Seperti misalnya sekarang banyak yang berjualan masker dan hand sanitizer di pinggir jalan ataupun di lampu merah karena memang dua benda tersebut menjadi kebutuhan sejak pandemik ini. Masyarakat bisa mencoba mengembangkan usaha ke ranah bisnis yang “kebal” dari dampak Pandemik Covid-19. Data BPS menunjukkan bahwa dari 17 sektor lapangan usaha yang menopang perekonomian Indonesia, hanya tujuh sektor yang masih bisa tumbuh.

Adapun ketujuh sektor itu adalah informasi dan komunikasi, pengadaan air, jasa kesehatan, real estate, pertanian, jasa Pendidikan, dan jasa keuangan.

Namun hanya informasi dan komunikasi yang tidak tumbuh melambat, secara tahunan tumbuh signifikan 10,88 persen. Pertumbuhan ini banyak dipicu oleh meningkatnya belanja iklan televisi dan media digital selama pandemik. Peningkatan trafik data internet dan peningkatan jumlah pelanggan jasa internet serta televisi interaktif juga turut andil dalam pertumbuhan ini.

Data ini bisa dijadikan referensi masyarakat dalam mencari peluang usaha baru. Tidak ada salahnya mencoba membuka usaha di salah satu sektor lapangan usaha tersebut, karena kita tidak pernah tau kapan pandemik ini akan berakhir.