Memuji Nama Tuhan: 12 Lagu Penyembahan Kristen Legendaris

ilustrasi ibadah di gereja (pexels.com/cottonbro studio)

Bengkulutoday.com - Musik dan lagu rohani Kristen sejak dahulu hingga kini terus memiliki tempat istimewa di hati jutaan orang percaya. Melalui melodi dan syair yang indah, lagu-lagu penyembahan Kristen mampu mengangkat jiwa untuk sungguh-sungguh memuji keagungan nama Tuhan.

Sepanjang abad, banyak lagu penyembahan pujian dalam berbagai gaya dan bahasa yang tercipta. Beberapa di antaranya bahkan bertahan lama, dinyanyikan lintas generasi, gereja, dan denominasi. Berikut 12 lagu penyembahan Kristen legendaris dari berbagai era yang populer hingga saat ini.

  1. Fairest Lord Jesus (17th century)

Salah satu himne penyembahan tertua yang masih akrab terdengar hingga kini. Dengan melodi Cantique de Sion karya Munich Gesangbuch tahun 1677, dan diterjemahkan ke bahasa Inggris pada 19th century. Memuji keadilan dan kebaikan Tuhan Yesus sang Raja.

  1. Holy, Holy, Holy (1826)

Diciptakan oleh Reginald Heber pada 1826, berdasarkan Wahyu 4:8. Lagu Trinitarian ini memuliakan kekudusan Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Melodinya dinamis dan penuh keagungan.

  1. To God Be The Glory (1872)

Dipopulerkan oleh penginjil Dwight Moody dan Ira Sankey pada kebangunan rohani era Victoria. Mengungkapkan rasa syukur dan keagungan kuasa Allah yang mengubah hidup orang berdosa.

  1. Great Is Thy Faithfulness (1923) 

Ciptaan Thomas Chisholm ini merenungkan kesetiaan Allah yang besar dari umat ke umat. Masih sering dinyanyikan di gereja-gereja sampai sekarang sebagai pengingat janji Allah.

  1. How Great Thou Art (1885)

Awalnya lagu rakyat Swedia yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Inggris pada 1949. Sangat populer karena memuji ciptaan dan karya Allah yang besar dan menakjubkan.

  1. Rock of Ages (1763)

Himne indah karya penyair Inggris, Augustus Toplady ini, memakai melodi lama Thomas Hastings. Merenungkan batu karang keselamatan dari dosa yang ada di dalam Yesus.

  1. Yet Not I But Through Christ In Me (1835) 

Karya seniman buta, Charlotte Elliott. Banyak di-cover dan populer di gereja kontemporer. Mengungkap kerinduan agar Kristus hidup di dalam dirinya.

  1. Crown Him with Many Crowns (1851)

Digubah Matthew Bridges dan Godfrey Thring untuk merayakan raja segala raja, Yesus dan kemenangan-Nya. Memiliki melodi agung dan triomphant, digemari di denominasi Liturgis.

  1. And Can It Be (1738)

Charles Wesley menulis himne penuh takjub ini setelah mengalami pertobatan dramatis. Melodi dan syairnya yang kuat, memuji kasih karunia Allah di dalam Kristus.

  1. Jesus Paid It All (1865)

Elvina M. Hall menulis karya yang intim ini, tentang sukacitanya ditimpa rahmat Allah yang membayar lunas dosa-dosanya. Digemari gereja evangelikal.

  1. Come Thou Fount (1757)

Diciptakan pendeta Metodis Robert Robinson, berdasarkan 1 Samuel 7:12. Melodi dan syairnya sentimental, merindukan arus rahmat ilahi. Masih relevan hingga kini.

  1. The Old Rugged Cross (1913)

Dipopulerkan penginjil George Bennard ini adalah salah satu lagu Paskah favorit. Melodi dan liriknya nostalgik, merenungi pengorbanan agung Kristus di kayu salib.

Memang masih banyak sekali lagu penyembahan Kristen indah bernilai kekal yang layak disebut. Namun, 12 himne dan pujian ini terbukti bertahan dalam ujian waktu, tetap dinyanyikan dan dicintai lintas gereja dan budaya. Melodinya agung, syairnya dalam, menyentuh hati dan memuliakan nama Tuhan sepenuh hati.