Wisuda IAIN: 718 Sarjana, 9 Magister dan 2 Doktor

Wisuda IAIN Bengkulu

Bengkulutoday.com - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, hari ini Kamis (12/3/2020) meluluskan atau mewisuda sebanyak 729 mahasiswanya di Gedung Gunung Bungkuk Komplek Eks STQ di Jalan Raden Fatah Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. Dari jumlah itu, 718 diantaranya adalah sarjana, 9 magister dan 2 doktor. 

"Wisuda saat ini spesial, karena bertepatan dengan hari yang bersejarah. Waktu wisuda kali ini mengingatkan kita, bahwa IAIN Bengkulu telah berusia tujuh tahun.  Usai alih statusnya dari STAIN menjadi IAIN Bengkulu pada 2013.  pada kurun waktu hampir satu windu, IAIN Bengkulu telah banyak melakukan terobosan dan lompatan kemajuan. Itu semua diupayakan untuk menunjang aktivitas akademis dan non akademis. Seluruh civitas akademika merasakan perkembangan dan kemajuan tersebut, khususnya oleh peserta wisuda hari ini," kata Rektor IAIN Bengkulu Prof Dr Sirajuddin M M.Ag, MH dalam sambutannya. 

Rektor menambahkan, transformasi alih status tersebut, telah berimplikasi pada transformasi di berbagai bidang. Setidaknya, hal itu ditandai dengan berbagai hal. Secara infrastruktur, kampus terus melakukan pembangunan berbagai sarana dan prasarana penunjang pendidikan. Secara suprastruktur, kampus terus memberikan ruang peningkatan sumber daya manusia, baik pada sektor struktural maupun fungsional. Syukur alhamdulillah, prestasi gemilang menggembirakan kita semua, IAIN Bengkulu peringkat kedua kampus wilayah bebas korupsi pada kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia. 

"Tujuh tahun transformasi STAIN menjadi IAIN Bengkulu, telah membukukan prestasi yang signifikan. Wadah tulisan ilmiah berbagai disiplin ilmu dan konsentrasi bagi para dosen dan mahasiswa, telah termanifestasikan melalui 17 jurnal ilmiah terakreditasi. Perpustakaan sebagai pusat literasi ilmiah bagi para civitas akademika kampus, saat ini tidak hanya berstatus sebagai perpustakaan terbesar se-sumatera bagian selatan. Tetapi juga, perpustakaan dengan nilai akreditasi tinggi, mencapai skor 93,49 dengan nilai huruf ‘A’," kata Rektor.

Capaian akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional juga ditorehkan oleh 32  program studi (prodi). Setidaknya, sebanyak empat prodi s1 terakreditasi a. diikuti, 15 prodi s1 terakreditasi ‘baik’. begitupun, empat prodi di program pasca sarjana terakreditasi ‘baik’. Hal yang tentu membahagiakan, salah satunya terakreditasinya program doktor (s3) Pendidikan Agama Islam (PAI) Multikultural. 
    
"Tujuh tahun tranformasi IAIN Bengkulu, juga ditandai dengan peningkatan jumlah mahasiswa secara signifikan. Dari hanya ratusan mahasiswa, hingga saat ini kampus telah menerima ribuan mahasiswa baru. Setidaknya, saat ini terdapat 9.157 mahasiswa. Pada 2019, terdapat dua mahasiswa asing asal India," beber Rektor.

Pada tahun 2020,  beberapa mahasiswa mengikuti program student exchange, sebagai hasil kerjasama konkrit antara IAIN Bengkulu dengan Universitas Sains Malaysia. Mereka belajar selama satu semester di negeri Jiran Malaysia. Kerjasama tak hanya untuk satu negara saja, tetapi kerjasama juga dilakukan kepada negara lainnya, seperti Iran, India, Belanda,  dan lainnya. 

"Kedepan, kerjasama juga dilakukan dengan berbagai perguruan tinggi tereputasi lainnya, tersebar di negara sahabat, seperti Inggris, Mesir, Arab Saudi dan lain-lain," jelas Rektor. 

Tujuh tahun transformasi IAIN Bengkulu, juga ditandai dengan semakin bertambahnya program bantuan beasiswa. 

"Jika pada periode awal, program beasiswa hanya melibatkan satu pihak. saat ini, berbagai pihak, baik badan swasta maupun negeri, terlibat aktif dalam pemberian bantuan beasiswa pendidikan. Artinya, IAIN Bengkulu komitmen untuk menjadi instrumen kesuksesan bagi para mahasiswanya guna meraih cita-cita mereka, yang disponsori dengan penguatan beasiswa pendidikan. Karenanya, beasiswa dan berbagai penguatan kapasitas dan mutu, salah satunya berimplikasi juga pada  berbagai aspek. sebelumnya, wisuda diselenggarakan sekali setahun. namun, saat ini sudah dua kali dalam setahun. sebelumnya, jenjang s1 ditempuh minimal empat tahun, saat ini terdapat peserta wisuda lulus dalam kurun waktu 3.5 tahun. Sebelumnya, peserta wisuda terdiri dari jenjang s1 dan s2. Saat ini semua jenjang berhasil diwisuda. ada s1, s2, dan s3. Puncaknya, hari ini terasa begitu istimewa, karena berhasil memindahkan tali toga kepada dua  doktor (s3) pertama di IAIN Bengkulu," beber Rektor.

"Sekali lagi, saya ucapkan, selamat kepada dr Hendi Kariyanto, M.Pd juga dr Asiyah, M.Pd telah menyelesaikan disertasinya, hingga menjadi wisudawan dan wisudawati pertama program doktor  PAI Multikultural di IAIN Bengkulu," bangga Rektor.

Disampaikan Rektor, tujuh tahun transformasi IAIN Bengkulu, dihadapkan dengan berbagai kemajuan peradaban. 

"Gelar dan keilmuan yang melekat pada saudara saat ini,  mengharuskan saudara beradaptasi dengan perkembangan yang ada. saudara telah memasuki era disrupsi. Sebuah era revolusi industri 4.0 (four point zero) sedang melahirkan kecerdasan buatan (artificial intellegent). Pada fase ini sedang mempengaruhi semua sendi kehidupan. Sebuah era yang tak dapat dihindari, tetapi secara arif dan bijaksana saudara harus bersiap menghadapi," pesan Rektor.

"Fenomena digitalisasi telah merubah ekosistem pendidikan dan pengajaran. Digitalisasi juga mengubah pola dan tradisi pada bidang ekonomi, hukum, politik, komunikasi dan dakwah. Setidaknya hal tersebut ditandai dengan meningkatnya pengguna media sosial.  Pada 2018 saja, ada 171 juta pengguna internet di indonesia. Kehadiran dunia baru ini telah menggeser beberapa  jenis budaya lama. Semua berpeluang dengan peran sama, tidak hanya sebagai produsen tetapi juga konsumen (prosumen). Saudara harus mampu menjadi produsen atas profesi dan disiplin ilmu yang saat ini digandrungi. Lihat saja bagaimana konsumen pasar nyata mulai beralih ke pasar maya. Lihat saja konsultasi kesehatan, baik jasmani atau konsultasi psikis, juga dapat dilakukan melalui ruang publik virtual. kondisi serupa juga telah mengubah pola mobilisasi individu, seseorang tidak lagi susah mencari moda transportasi dan kebutuhan pribadi, cukup menggunakan aplikasi yang terinstal pada masing-masing gawai, maka aneka tujuan dan keinginan memungkinkan terpenuhi," pesan Rektor kepada wisudawan/i.

"Saudara adalah pemeran keberlangsungan kehidupan. Apalagi, pada 2030 mendatang, dunia memprediksi akan ada bonus demografi, khususnya bagi indonesia. Pada tahun itu, saudara yang sebagian besar kaum milineal saat ini, memiliki peran penting dalam menyongsong peradaban berkemajuan. Bukan mustahil, visi indonesia emas 2045 terwujud," jelasnya.

Tujuh tahun transformasi IAIN Bengkulu mendukung berbagai kreatifitas civitas akademika dalam berbagai bidang. Kreativitas para sarjana menjadi hal mutlak, guna tumbuh kembangnya kemandirian. 

"Silahkan saudara membuat berbagai produk kreatif dalam bidang pemasaran dan ekonomi digital. Silahkan saudara berkreasi menciptakan konten edukasi, berupa penjabaran berbagai topik, tema, bahkan rumus dan materi pembelajaran berbasis digitalisasi. Lalu, sebarkan melalui berbagai jenis media sosial yang saudara miliki. Konten dibuat menarik dan kreatif. Karenanya, saudara harus terus mengeksplorasi diri dengan penguatan soft skills penunjang. Dunia saat ini membutuhkan kemampuan penunjang digitalisasi dan komputerisasi di berbagai bidang. Hal itu juga belum memadai, perlu tambahan standar penguasaan soft skills pada bidang bahasa dan komunikasi. Sehingga, aneka kemampuan yang dimiliki, menjadi penyempurna bagi eksistensi karir dan keprofesian saudara di kemudian hari," pesan Rektor lagi.

Pada momen tujuh tahun transformasi IAIN Bengkulu, menyisakan pesan mendalam. 

"Bahwa berbagai kemampuan yang terintegrasi dengan peradaban dunia baru, harus juga terintegrasi dengan nilai  dan moral sebagai manusia. Indikasinya ialah saudara senantiasa menjunjung tinggi kehidupan beragama, bernegara, dan berbudaya. Meskipun, media baru tersebut telah menggeser berbagai pola kehidupan. Namun, jangan pernah meninggalkan dan melupakan basis kearifan lokal. Artinya, karakter ketimuran yang dikenal dunia, berupa perilaku sopan santun, ramah tamah, dan toleransi penuh kerukunan, menjadi sebuah budaya yang tak tergeser dan tak tergantikan dengan budaya apapun. Hal ini tentu sesuai dengan visi iain bengkulu, yakni “unggul dalam wawasan ke-islaman, berbasis wawasan kebangsaan”.

"Oleh sebab itu, saya yakin, bahwa saudara akan memberikan warna yang berbeda. Ada distingsi yang membedakan saudara dengan lulusan perguruan tinggi lainnya. salah satu distingsi tersebut, yakni: pemahaman dan pengaplikasian dari integrasi keilmuan islam, keilmuan berbasis keprofesionalan, dan soft skills budaya baru," kata Rektor.

"Pada momen tujuh tahun transformasi IAIN Bengkulu, berkomitmen untuk tetap menciptakan insan cendikia yang siap menjadi ilmuan dan peneliti mumpuni, juga berkomitmen untuk tetap berupaya mencetak generasi bangsa yang profesional pada masing-masing bidangnya, tanpa meninggalkan islam dan kemajemukan budaya yang dimiliki. Apa arti ijazah, jika tanpa pengetahuan mumpuni. Apa arti pemahaman dan keilmuan mumpuni, jika tanpa pemahaman dan pengamalan agama yang hakiki. Kesemuanya harus saling terintegrasi. hal tersebut melengkapi pernyataan enstein, “science without religion is blind, religion without science is lame”. Artinya, pengetahuan tanpa agama itu buta, agama tanpa pengetahuan itu lumpuh," pesannya. 

"Tulus ta’dhim dan bakti kepada kedua orang tua menentukan keberhasilan saudara dalam berbagai hal. Ketahuilah keberhasilan saudara adalah konvergensi doa, niat, perjuangan, jerih payah saudara dan kedua orang tua, guru-guru dan para dosen selama ini. Tanpa mereka, kita tidak akan menjadi apapun. raihlah ridho allah melalui bakti saudara terhadap kedua orang tua. nyatanya, jauh sebelum kita dilahirkan, mereka tak henti-hentinya selalu mengharapkan saudara, sebagai dzuriyah thoyyibah,  qurrata a’yun, “keturunan yang baik, sebagai penyenang hati”. Bangga dan bahagia sekali orang tua kita, atas keberhasilan saudara hari ini, esok, hingga nanti. Semoga kesuksesan, keberkahan, rahmat dan hidayah allah swt senantiasa menyertai kita semua. Terkhusus, sebagai kado terindah tujuh tahun transformasi IAIN Bengkulu, mudah-mudahan 2020 IAIN Bengkulu menjadi Universitas Islam Negeri. Aamiin," pungkas Rektor mengakhir pidato sambutannya. (Adv/Wln)