Tubuh Korban Terpisah-Pisah, Polisi Sebut Karena Hewan Liar, Bukan Mutilasi

Para pelajar nampak mengunjungi rumah korban
Para pelajar nampak mengunjungi rumah korban

Bengkulutoday.com - Entah bersumber darimana, tiba-tiba Rabu (7/2/2018) media sosial Facebook diramaikan dengan postingan foto-foto almarhum Auzia yang tewas hampir sepekan lalu. Akibatnya, muncul berbagai tanggapan. Sebagian pihak menduga Auzia korban mutilasi karena melihat postingan foto-foto ada bagian anggota tubuh nampak terpisah.

Namun asumsi Auzia korban mutilasi dibantah oleh Polisi. Dir Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Pudyo Hariono menyebut korban diduga diserang hewan liar. Sebab, sudah hampir sepekan jenazahnya baru ditemukan.

Auzia Umi Detra yang merupakan siswi SMAN 4 Kota Bengkulu sebelumnya dikabarkan menghilang. Selama hampir sepekan, pihak Polisi melakukan kerja keras dalam mencari korban dan mengungkap kejadian sebenarnya. Akhirnya pada Rabu (7/2/2018), pihak Polisi berhasil menemukan lokasi mayat korban di Lentera Merah Kawasan Pulau Baai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Korban ditemukan setelah terduga pelaku MS ditangkap oleh Polisi dan mengakui perbuatannya serta menunjukkan lokasi korban jenazah. Saat ditemukan, kondisi jenazah terpisah-pisah.

Dari data dihimpun, diduga motif sementara pembunuhan karena faktor ekonomi. Hal itu berdasarkan keterangan MS, dimana terduga pelaku nunggak membayar kos. Selain itu, muncul dugaan korban juga dicabuli sebelum dibunuh, sebab terduga pelaku tak lain adalah kawan dekat korban. Sebelum meninggal, korban diketahui memiliki perhiasan emas dan smartphone.

Pihak Kepolisian sudah mengamankan beberapa barang bukti, diantaranya tikar yang terdapat bercak darah dan gunting di lokasi jenazah ditemukan. Pelaku menghabisi nyawa korban sudah hampir sepekan lalu, yakni pada Kamis (1/2/2018). Sebelum dihabisi nyawanya, korban dan terduga pelaku sudah janjian untuk bertemu. Ms yang diduga membunuh korban adalah siswa SMAN 7 Kota Bengkulu.

Dari pengakuan terduga pelaku, korban dihabisi nyawanya dengan palu dan gunting. 

(Rori Oktriyansyah)

 

NID Old
4008