Kekayaan Alam Kaur: Pesona Wisata Bahari Dermaga dan Potensi Gurita Membuka Peluang Kerja

gurita Kaur

Oleh: Selsi Yunita Sari Mahasiswa S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu

Bengkulutoday.comDermaga linau adalah salah satu destinasi wisata yang mempesona dikabupaten kaur, dan merupakan tempat populer untuk menikmati indahnya senja. Untuk lokasinya sendiri mudah dijangkau yaitu : dipinggir Jalan Raya Barat Sumatera, memudahkan wisatawan untuk berkunjung.  Selain, Pantai yang indah, air laut berwarna biru, pasir pantai yang putih bersih, serta kubus yang tersusun rapi, Dermaga Linau ini juga memiliki potensi alam hasil laut yang melimpah, Sehingga tak heran jika warga sekitar mayoritas mata pencahariannya adalah seorang nelayan. Kabupaten Kaur, memiliki berbagai macam hewan laut yang bisa dimakan, dan juga memiliki Hewan khas Kaur yaitu Ke’ite/ Hewan laut dengan sebutan Octopoda atau Gurita yang dan merupakan hewan Moluska dari kelas Cephalopoda, dikarenakan potensi gurita yang banyak dan mudah didapatkan di kabupaten ini.

Gimana sih cara memanfaatkan Gurita?

Gurita bisa dijadikan lauk makanan sehari-hari, bisa dimasak dengan santan, rempah-rempah serta dicampur sayur-sayuran atau bisa juga disambal, dijadikan sate dan lain-lain. Ternyata, Gurita  juga bisa dibuat sebagai olahan makanan seperti kerupuk gurita, yang banyak diproduksi oleh Masyarakat lokal Desa Linau, Kec Maje, Kab Kaur, Bengkulu. Saya juga telah melakukan wawancara dengan salah satu warga desa yang mempunyai usaha kerupuk gurita, “peminat kerupuk gurita ini sudah banyak, membuat warga sekitar memiliki keinginan untuk mempunyai usaha kerupuk gurita dengan inovasi serta kreativitas dalam memproduksi, mengolah agar mendapatkan rasa yang bervariasi dan beda. Ada rasa original dan juga balado, kerupuk yang renyah,enak serta bergizi kerupuk gurita solusinya.” Ujar Ibu Zaida. Tentunya dengan banyak pesanan kerupuk, akan membutuhkan banyak karyawan dalam membantu proses produksi, dan ini membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar. Dan juga masyarakat desa melek teknologi dalam artian mereka telah mampu memanfaatkan internet untuk mempromosikan dan menjual produknya. Kalian bisa pesan makanan khas Kaur ini lewat aplikasi belanja online ya.

Pada Tahun 2022 dan 2023 Kabupaten Kaur menggelar Festival Gurita dengan tujuan untuk memperkenalkan potensi kekayaan alam yang dimiliki, kepada Masyarakat luas. Dengan mempromosikan berbagai produk yang telah dihasilkan oleh UMKM yang ada dikabupaten kaur. Berbagai kegiatan disusun sedemikian rupa agar festival ini berjalan secara meriah.

Bagaimana cara mengolah kerupuk gurita?

Nah, sebelum kita mengolah kerupuk gurita, kita harus membuat anggaran biaya terlebih dahulu. Saya juga telah menanyakan langkah-langkah pembuatannya kepada pemilik usaha kerupuk gurita ini yaitu Ibu Zaida. Untuk membuat kerupuk sekitar 10kg maka biaya yang dibutuhkan sekitar Rp250.000 termasuk biaya pembelian gurita dan bahan-bahan yang diperluka seperti ketumbar, bawang merah dan putih, tepung tepung terigu, garam, plastik dan lain-lain.

  1. Kalian harus cuci gurita sampai bersih, diiris dan diblender sampai halus
  2. Kemudian, menyatukan semua bumbu, tepung terigu, dan gurita yang sudah diblender halus/ buat adonan sampai kalis.
  3. Selanjutnya, masukkan kedalam plastik ukuran kecil dan direbus.
  4. Jika sudah matang, maka kalian bisa langsung di iris tipis-tipis, susun ditempat penjemuran dan jemur sampai kering.
  5. Terakhir, kerupuk bisa digoreng dan dinikmati.

Ini adalah contoh pembuatan kerupuk gurita secara simple. Untuk pembuatan kerupuk seperti ini dengan modal 250.000, beliau bisa mendapatkan untung kurang lebih sekitar Rp200.000. Ternyata, keuntungannya hampir sama seperti modal awal.

Apakah Potensi alam bisa mengurangi pengangguran?

Alasan saya membuat artikel ini adalah untuk memotivasi masyarakat luas, agar bisa berpikir kreatif  dan inovatif serta mampu memanfaatkan kekayaan lingkungan sekitar untuk membuka peluang kerja dan menghasilkan uang.

 Contohnya: Gurita yang kita tau hanya bisa dijadikan sebagai lauk makan sehari-hari dan dijual mentah, ternyata bisa membuka peluang kerja masyarakat sekitar. karena kepintaran dan kreativitas warga memanfaatkan kekayaan alam dengan mengolah gurita ini menjadi berbagai jenis makanan. Potensi gurita telah membuka lapangan pekerjaan bagi warga yang tidak memiliki penghasilan sebelumnya atau pengangguran. Sekarang, mereka menjadi penjual sayur gurita, sate gurita dan kerupuk gurita. Pemikiran yang kreatif telah melahirkan produk-produk baru yang menjadi ciri khas kaur. Tidak hanya itu, ketika dermaga ini menjadi tempat wisata  yang sering dikunjungi banyak orang, menarik minat warga lokal untuk menjual makanan dan minuman disekitarnya. Namun harus tetap memperhatikan kebersihan. Dengan begitu sekarang warga lokal memiliki pekerjaan, dan angka pengangguran tingkat lokal pun akan berkurang.