Harpindo Batal Laporkan Gubernur Rohidin ke Polda

Harpindo di Mapolda Bengkulu

Bengkulutoday.com - Rencana Komunitas Harapan Indonesia (Harpindo) melaporkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ke Polda Bengkulu pada hari ini, Sabtu (9/5/2020), batal. Alasan batalnya laporan, disampaikan kuasa hukum Harpindo, Sugiarto SH MH, lantaran Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sudah menyampaikan permohonan maaf ke publik.

Untuk diketahui, pada Rabu (6/5/2020) lalu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu berbuka puasa bersama sejumlah pengurus Partai Golkar di salah satu rumah makan di Kota Bengkulu. Buka puasa tersebut kemudian viral dan mendapat kecaman dari beberapa pihak lantaran dianggap tidak mematuhi protokol Covid-19 tentang larangan berkumpul.

"Jadi keinginan Harpindo ini, agar Gubernur meminta maaf ke publik dan itu sudah dilakukan oleh Pak Gubernur Bengkulu. Harpindo tidak mau menjadi omongan karena ini menjelang pilkada, jangan sampai nanti ada pihak-pihak yang menungganggi," kata Sugiarto kepada wartawan di Mapolda Bengkulu.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Jumat (8/5/2020) telah menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terkait buka puasa tersebut.

"Bahwa pada tanggal itu memang ada agenda Partai Golkar Bengkulu itu membagikan masker dan takjil untuk masyarakat di beberapa titik seperti perempatan kantor Golkar, di depan Masjid Baitul Izza dan di simpang Padang Harapan. Selesai pembagian itu ya hari sudah menjelang waktu berbuka sementara rumah teman- teman pengurus itu tempatnya kan berjauhan dengan pertimbangan seperti itu spontan kita berkesimpulan, ya sudah kita membatalkan puasa di rumah makan terdekat saja," kata Rohidin Mersyah, Jumat (8/5/2020).

Dilanjutkan Rohidin, setiba di rumah makan tersebut, pihaknya langsung duduk di tempat ruangan tertutup di belakang.

Rohidin mengatakan, dalam buka puasa tersebut menggunakan protokol kesehatan covid-19.

"Jadi perlu kami jelaskan, saya sebagai ketua Golkar ini bukan buka puasa bersama. Kategori buka bersama itu kan jelas, diundang kemudian kita tentu tempat dan jam berkumpulnya di mana. Tetapi ini spontanitas untuk membatalkan puasa karena waktunya sudah tiba berbuka," kata Rohidin.

Kembali dijelaskan Rohidin, ketika akan masuk rumah makan ini juga tetap menggunakan protokol kesehatan covid-19 semua cuci tangan pakai sabun, tetap menggunakan masker dan selesai acara membatalkan puasa selesai batalkan puasa pihaknya langsung pulang ke rumah masing-masing. Sekali lagi jumlahnya sangat terbatas kemudian di dalam ruang tertutup dan tetap menggunakan protokol kesehatan.

"Salat Magrib pun sebagian tidak disitu, lebih banyak yang pulang langsung ke rumah karena memang tidak direncanakan sama sekali. Jadi bukan agendanya tuh bukan buka puasa bersama tapi memang habis mengadakan acara bagi takjilan bagi masker tiba waktunya berbuka ya terus kita membatalkan puasa kita di rumah makan terdekat,” bebernya.

Jadi tambah Rohidin, tidak mungkin pihaknya melakukan hal yang mengabaikan apa yang menjadi imbauan pemerintah dalam rangka pemberantasan covid-19.

"Justru kita selalu mengkampanyekan bagaimana menjaga phisycal distancing dan sosial distancing. Tetapi dalam situasi seperti yang kami alami sebagai pengurus Golkar kemarin ya memang tiba waktu berbuka puasa, sementara kita masih di lokasi ya tentu kita juga disunahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan sekali lagi tetap menggunakan protokol kesehatan," pungkasnya.

Pewarta: Zainal Ariefin