Senator Leni John Latief: Hunian Layak, Fondasi Kesejahteraan Masyarakat

Senator Leni John Latief: Hunian Layak, Fondasi Kesejahteraan Masyarakat

Bengkulutoday.com - Hari Perumahan Nasional (HAPERNAS) yang diperingati setiap tanggal 25 Agustus merupakan momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen bangsa dalam menjamin hak dasar setiap warga negara, yakni memiliki rumah yang layak, aman, dan terjangkau.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, di Provinsi Bengkulu menyediakan perumahan yang layak untuk masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah besar yang perlu dijawab dengan keseriusan, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor.

"Saat turun ke masyarakat, saya melihat sendiri masih banyak masyarakat Bengkulu yang tinggal di rumah tidak layak huni, di kawasan rawan bencana, atau dengan keterbatasan akses terhadap air bersih dan sanitasi," kata Hj Leni Haryati John Latief. 

Lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini menjelaskan, situasi ini sudah seharusnya mendorong semua pihak untuk lebih berani dalam mewujudkan target nasional Program 3 Juta Rumah sebagai langkah nyata pemerataan kesejahteraan.

"Soal perumahan ini nggak bisa selesai sendiri oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah, dunia usaha, perbankan, pengembang, dan masyarakat harus menjadi satu kesatuan ekosistem yang saling menguatkan. Jalankan skema pembiayaan yang berpihak pada seluruh masyarakat kecil," ujar Hj Leni Haryati John Latief.

Mantan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bengkulu ini menekankan, rumah bukan sekadar bangunan fisik. Ia adalah ruang kehidupan, tempat keluarga tumbuh, anak-anak dibesarkan, dan identitas sosial dibangun.

"Masalah ini mendesak untuk diselesaikan mengingat di pedesaan banyak rumah warga yang rapuh berpotensi diterpa banjir dan longsor. HAPERNAS mesti jadi pemantik untuk memperkuat program bedah rumah dan penyediaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ungkap Hj Leni Haryati John Latief.

Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menambahkan, keberhasilan program perumahan nasional harus diukur bukan hanya dari jumlah unit yang terbangun, melainkan juga dari keberlanjutannya.

"Rumah untuk masyarakat harus benar-benar menjadi instrumen peningkatan kualitas hidup dan pengentasan kemiskinan. Keberhasilan program ini akan menjadi penanda sejati bahwa negara hadir untuk rakyatnya," demikian tutup Hj Leni Haryati John Latief.

Data terhimpun, BPS mencatat hanya 56,52 persen rumah tangga Bengkulu yang memiliki akses terhadap hunian layak pada 2024. Sementara 43,48 persen belum. Sebanyak 148.391 rumah tangga tinggal dalam hunian dengan keterbatasan akses air minum layak.