Sambut Ramadhan, Lapas Kelas IIA Bengkulu Gelar Razia Insidentil untuk Jaga Ketertiban

Sambut Ramadhan, Lapas Kelas IIA Bengkulu Gelar Razia Insidentil untuk Jaga Ketertiban

Bengkulu - Menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu menggelar razia insidentil di dalam blok hunian warga binaan. Razia ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas, serta memastikan tidak ada barang terlarang yang dapat mengganggu ketertiban selama bulan suci.

Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu, Yuniarto, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan disiplin dan ketertiban di lingkungan lapas. "Kami ingin memastikan bahwa warga binaan dapat menjalani ibadah Ramadhan dengan khusyuk tanpa adanya gangguan dari peredaran barang-barang terlarang," ujar Yuniarto.

Razia tersebut sejalan dengan program akselerasi yang digagas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Program ini bertujuan untuk mempercepat pembenahan di lembaga pemasyarakatan agar menjadi lebih tertib, aman, dan kondusif bagi warga binaan.

Dalam razia yang dilakukan oleh petugas lapas bengkulu, tidak ditemukannya barang yang dilarang berada di dalam blok hunian. Yuniarto menegaskan bahwa secara umum kondisi keamanan di Lapas Bengkulu tetap terkendali. "Kami akan terus melakukan razia secara berkala untuk memastikan lingkungan lapas tetap bersih dari barang-barang terlarang," tambahnya.

Selain razia, pihak lapas juga berencana meningkatkan program pembinaan spiritual bagi warga binaan, termasuk mengadakan pengajian, ceramah agama, dan tadarus Al-Qur’an. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi warga binaan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah serta menjalani bulan Ramadhan dengan penuh makna.

Dengan adanya razia insidentil dan penguatan program pembinaan keagamaan, Lapas Kelas IIA Bengkulu berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warga binaan. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari upaya lapas dalam mendukung reformasi pemasyarakatan yang lebih humanis dan berorientasi pada pembinaan.