Mahasiswa ini, Mengukir Prestasi Dengan Menulis

buku karya mahasiswa UIN FS Bengkulu Turiski Liantara

Bengkulutoday.com - Ada banyak cara mahasiswa dalam mengukir prestasi, baik di bidang akademik maupun di bidang non akademik, semua sesuai dengan kemampuan mahasiswa itu sendiri dalam mengemban ilmu.

Salah seorang mahasiswa UIN FAS Bengkulu Turiski Liantara dari Program Studi Ilmu Al-quran dan Tafsir semester 7, mengukir prestasinya dengan menulis buku, pemateri seminar kajian keagamaan, sekaligus pernah menjuarai MTQ Kota Bengkulu. Termotivasi dari Al-quran yang hingga sekarang sudah menerbitkan tiga buah buku yaitu buku dengan Genre Self Improvement atau Motivasi Hidup.

"Awalnya saya termotivasi dari Al-quran  yang mana ketika masa Utsman bin Affan memerintahkan sahabat Zaid bin Tsabit menuliskan Al-quran sehingga menjadi berbentuk Mushaf, maka dari itu saya menginginkan tulisan buku saya bisa dikenal dan dibaca orang-orang diluar sana, walaupun saya sudah tiada lagi di dunia ini, kemudian agar kelak setelah saya wafat, orang-orang yang tidak kenal saya bisa kenal dengan melalui tulisan, kalaulah ada kebaikan di dalamnya itu bisa menjadi jariyah kebaikan untuk saya walaupun saya sudah terkubur di dalam tanah," kata Turiski di UIN FAS Bengkulu pada, Minggu (29/01/2023).

Turiski mulai menulis buku daru tahun 2021 pada saat Covid-19 melanda, awalnya ia menulis buku Antalogi dengan judul "Pena Para Pendosa", kemudia pada tahun 2022 Turiski kembali menerbitkan buku yang berjudul "Kita Tidak Sendiri" lalu kemudian di tahun yang sama Turiski kembali menerbitkan buku dengan judul "Ya Allah Izinkan Aku Bermimpi".

Selain menulis buku Turiski juga pernah menjuarai MTQ Kota Bengkulu pada tahun 2018 Cabang Fahmil quran dengan menjadi juara 1, kemudian pernah menjadi perwakilan pramuka Santri PPSN Ke V Jambi, dan ketika menjadi mahasiswa Turiski seringkali mengisi seminar atau webinar keagamaan sebagai pemateri.

Dismping itu, seringkali Turiski mengalami kendala saat akan menulis buku karena sebagai mahasiswa yang tentunya Turiski juga mempunyai banyak kesibukan lainnya.

"Ketika menulis seringkali saya terkendala dengan ide yang akan di tulis, karena sebagai mahasiswa tentu banyak sekali kegiatan-kegiatan, yang membuat saya kekurangan waktu untuk memikirkan ide-ide terbaik untuk dituliskan," tutup Turiski. (Lidia)