Seluma, Bengkulutoday.com – Setelah lima bulan menanti, para kepala desa, perangkat desa, dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Seluma, Bengkulu, akhirnya bisa bernapas lega.
Pemerintah daerah mulai mencairkan penghasilan tetap (siltap) dan tunjangan mereka. Namun, belum semua pihak desa bisa ikut menikmati kabar baik ini. Petugas Linmas dan tenaga kebersihan kantor desa justru masih harus bersabar menanti hak mereka.
Kepala Desa Bukit Peninjauan II, Kecamatan Sukaraja, Tamyiz, menyampaikan bahwa desanya sudah tidak mengalami kendala administratif dan berkas pencairan akan dikirim ke kas daerah pada Senin mendatang.
“Insyaallah besok Senin kami sudah siap ke kas untuk mengantarkan berkas itu. Tapi informasinya, yang baru cair ini hanya siltap kades, perangkat, dan tunjangan BPD selama empat bulan. Artinya, kebutuhan operasional desa, honor linmas, dan cleaning service masih belum terpenuhi,” kata Tamyiz kepada Bengkulutoday, Jumat pagi (16/5/2025).
Di Desa Bukit Peninjauan II sendiri, terdapat enam petugas Linmas aktif. Mereka menerima honor Rp150.000 per bulan, sementara komandan Linmas menerima sedikit lebih tinggi, yakni sekitar Rp200.000. Sayangnya, belum ada kepastian kapan honor mereka akan dibayarkan.
“Linmas juga terdampak. Mereka sudah bekerja seperti biasa, tapi belum ada kepastian kapan honornya cair. Harapan saya, apa yang menjadi hak kami semua, termasuk Linmas dan petugas kebersihan, bisa segera dibayarkan,” tegas Tamyiz.
Kondisi ini bukan hanya dirasakan oleh Desa Bukit Peninjauan II. Sejak Januari hingga Mei 2025, seluruh desa di Kabupaten Seluma belum menerima pembayaran gaji dan tunjangan untuk kepala desa, perangkat desa, dan BPD.
Bahkan ada satu desa sempat mengumumkan secara terang-terangan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah.
Meski proses pencairan mulai bergerak, belum meratanya distribusi anggaran menjadi sorotan. Pemerintah daerah diharapkan segera menyelesaikan seluruh kewajiban agar pelayanan desa tidak terganggu dan semangat para perangkat desa tetap terjaga. (Franky)