Rutan Bengkulu Gelar Shalat Idul Fitri 1445 H Bersama Warga Binaan

Rutan Bengkulu

BENGKULU - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkulu menggelar kegiatan sholat Idul Fitri 1445 bersama warga binaan. Meskipun terpisah dari keluarga dan masyarakat, para narapidana di dalam fasilitas ini tidak kehilangan semangat untuk merayakan salah satu momen paling sakral dalam agama Islam. Kegiatan tersebut diikuti langsung oleh Karutan Bengkulu, Farizal Antony didampingi seluruh pejabat struktural dan jajaran pegawai di Masjid At-taubah Rutan Kelas IIB Bengkulu.

Kegiatan sholat Idul Fitri ini menjadi simbol kebersamaan dan pengampunan di antara warga binaan. Di bawah atap yang sederhana, mereka semua bersatu dalam ibadah, merasakan kehangatan dan kedamaian meski terpisah dari keluarga. Para narapidana yang telah menjalani proses rehabilitasi tampak begitu bersungguh-sungguh, seolah ingin menyatakan bahwa mereka juga berhak atas kesempatan kedua dalam kehidupan.

Tak hanya para narapidana, namun juga petugas dan staf Rumah Tahanan Negara ikut serta dalam sholat Idul Fitri. Mereka membantu memfasilitasi kegiatan tersebut dan turut berdoa untuk keselamatan serta keberkahan bagi semua yang hadir. Ini adalah momen langka di mana batasan antara petugas dan narapidana tampaknya memudar, digantikan oleh ikatan yang lebih kuat sebagai sesama manusia yang merayakan keagungan Tuhan.

Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkulu, Farizal Antony, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya untuk menjaga keseimbangan antara hukuman dan pembinaan. 

"Kami berupaya memberikan ruang bagi narapidana untuk tetap menjalankan ibadahnya, sekaligus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan di momen Idul FItri yang suci ini," ujar Farizal usai pelaksanaan sholat eid.

Setelah sholat Idul Fitri selesai, suasana di dalam Rumah Tahanan Negara Bengkulu tetap hangat. Para narapidana saling bermaafan dan bertukar ucapan selamat Idul Fitri satu sama lain. Meskipun mereka mungkin terpisah dari keluarga, namun di antara satu sama lain, mereka menemukan kekuatan dan kehangatan sebagai satu komunitas yang tengah menjalani proses rehabilitasi.

Kegiatan sholat Idul Fitri bersama di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkulu menjadi bukti bahwa di mana pun seseorang berada, cahaya kebersamaan dan pengampunan selalu ada. Ini adalah momen yang mengingatkan kita bahwa kebaikan dan kebersamaan tidak mengenal batasan, dan setiap insan memiliki kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri.