Bengkulu – Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas IIB Bengkulu, Yulian Fernando, melakukan pengecekan perkembangan lahan ketahanan pangan yang berada di area Rutan Bengkulu, Selasa (7/1) sore. Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lahan yang akan dimanfaatkan dalam program inovasi ketahanan pangan berbasis hidroponik. Langkah ini diambil mengingat tingkat kesuburan lahan yang ada saat ini dinilai kurang mendukung pertumbuhan optimal tanaman sayur-sayuran.
Dalam kunjungannya, Karutan Yulian Fernando menjelaskan bahwa penerapan sistem hidroponik merupakan salah satu upaya strategis untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada. "Kami ingin memastikan bahwa lahan ini dapat dimanfaatkan secara efektif. Dengan sistem hidroponik, kami berharap mampu meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus memberikan edukasi kepada warga binaan terkait metode pertanian modern," ujar Yulian.
Untuk mendukung rencana tersebut, Rutan Bengkulu turut mengundang seorang ahli hidroponik, Usuf guna memberikan arahan teknis terkait perencanaan dan penerapan sistem ini. Ahli hidroponik tersebut memberikan penjelasan tentang kebutuhan dasar, seperti instalasi hidroponik, pemilihan jenis tanaman yang cocok, serta pemeliharaan agar hasil panen maksimal. “Sistem hidroponik sangat cocok diterapkan di sini mengingat kondisi lahan yang kurang subur. Dengan metode ini, tanaman dapat tumbuh tanpa bergantung pada kualitas tanah,” jelas Pak Usuf.
Program ini sejalan dengan visi Rutan Bengkulu untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembinaan bagi warga binaan. Diharapkan, hasil dari program hidroponik ini nantinya tidak hanya memenuhi kebutuhan internal rutan, tetapi juga dapat menjadi peluang ekonomi bagi warga binaan setelah selesai menjalani masa hukumannya.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan lahan ketahanan pangan ini sebagai sarana pembelajaran dan pemberdayaan. Dengan begitu, warga binaan dapat memiliki keterampilan baru yang bermanfaat,” tambah Yulian.
Rencananya, Rutan Bengkulu akan memulai tahap persiapan instalasi hidroponik dalam beberapa minggu mendatang. Tahap ini meliputi pembangunan infrastruktur pendukung dan pengadaan peralatan hidroponik yang dibutuhkan. Dengan adanya program ini, Rutan Bengkulu berharap dapat menjadi salah satu percontohan penerapan sistem hidroponik di lingkungan pemasyarakatan.