Bisakah Mengubah Takdir?

Ilustrasi

Oleh: Ma'ruf Khozin

Dalam akidah Ahlisunnah wal Jamaah ada keyakinan perihal Qadha' dan Qadar. Baik Asy'ariyah atau Maturidiyah sama sama meyakini, namun berbeda dalam pengistilahan saja. Ibaratnya Qadha' adalah rencana yang telah diputuskan oleh Allah di masa Azali,

masa sebelum terciptanya kehidupan dunia. Sementara Qadar adalah realisasi dari Qadha' tersebut dalam kehidupan manusia.

Dari beberapa Atsar Ulama Salaf, di malam Nishfu Sya'ban ini ada permintaan ketetapan Iman dan Islam, rezeki yang berkah, husnul khotimah, panjang umur dan sebagainya. Bisakah Taqdir dirubah?

Berdasarkan QS ar-Ra'd 39 bahwa Allah dapat berkehendak menghapus atau menetapkan.

يَمْحُوا اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab. [Surat Ar Ra’d Ayat 39].

Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda:

لا يرد القضاء الا الدعاء

Tidak ada yang dapat menolak Qadha' kecuali doa (HR Tirmidz, ia menilai sahih, dan al-Hakim juga dinilai sahih oleh al-Dzahabi)
Hadis lainnya:

عن معاذ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: " لن ينفع حذر من قدر، ولكن الدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل، فعليكم بالدعاء عباد الله

Tidaklah berguna menghindar dari Takdir. Tetapi doa dapat bermanfaat bagi peristiwa yang terjadi dan yang belum terjadi. Maka lakukanlah doa wahai hamba-hamba Allah (HR Ahmad, dinilai dlaif karena Syahr bin Hausyab tidak mendengar dari Muadz bin Jabal. Hadis ini juga memiliki beberapa penguat eksternal, namun kesemuanya juga dlaif)

Sebagian ulama juga ada yang menjelaskan bahwa yang dapat dirubah adalah Qadla' Muallaq, sementara Qadha' Mubram tidak dapat dirubah. Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita di malam ini.

(**)