Berwisata Sejarah di Benteng marlborough Bengkulu

Berwisata Sejarah di Benteng marlborough Bengkulu

Bengkulutoday.com - Benteng Marlborough merupakan salah satu wisata sejarah yang berada di provinsi Bengkulu, kurang lengkap rasanya apabila ke provinsi Bengkulu tanpa berkunjung ke wisata yang bersejarah ini. 
Benteng ini adalah Benteng ke dua yang di bangun oleh penjajah Inggris pada tahun 1714-1719 yang di pimpin oleh Joseph Callet.

Benteng yang berada di pesisir pantai Tapak Paderi, tepatnya di Jalan Benteng, Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu ini, sangat di gemari oleh masyarakat Bengkulu hingga wisatawan luar provinsi Bengkulu.
Tidak hanya berwisata tentang sejarah penjajahan Inggris, para mengunjung juga bisa berwisata tentang sejarah Provinsi Bengkulu.

Idah Pusparini (36) Mengaku nyaman berwisata di Benteng Marlborough, Idah merupakan wisatawan yang berasal dari Subang, Jawa Barat yang ingin mengenalkan sejarah penjajahan Inggris pada anak-anaknya.

“Tempatnya bagus, bersih, nyamanlah untuk anak-anak,”ucapnya kepada Bengkulutoday.com, Rabu (12/01/2022).

Dari pantauan Bengkulutoday.com Benteng Malborough memang tartata rapi, bersih, dan juga bangunan Benteng ini bisa di jadikan tempat berfoto yang sangat Instagramable. Benteng Malborough ini berdiri di atas lahan seluas 44 ribu meter persegi, yang berbentuk kura-kura dan menghadap langsung ke arah Selatan, karena letaknya yang bedekatan dengan bibir pantai, para pengunjung juga bisa menikmati indah dan luasnya samudera Hidia.

Mengutip dari Wikipedia, Benteng ini didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah Kota Bengkulu dan memunggungi Samudra Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di Kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.

Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi markas Polri. Namun, pada tahun 1949-1950, benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda. Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD. Pada tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya. (Neni)