Dinas Perpustakaan Provinsi Bengkulu, Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Atisar Sulaiman
Atisar Sulaiman

Bengkulutoday.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan pelatihan  perpustakaan se-Povinsi Bengkulu dengan tema "Perpustakaan Sebagai Pusat Belajar Masyarakat Berbasis Inklusi Sosial", di Hotel Raffles City, Selasa (16/10/18).

Turut hadir pada kegiatan ini, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Kepala perpustakaan nasional RI yang diwakili oleh Kepala Perpustakaan dan Minat Baca Deni Kurniadi, Kadis Perpustakaan dan Kearsiapan Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman, serta seluruh perwakilan dinas perpustakaan dan kearsipan se-Kabupaten Kota Bengkulu.

Kegiatan ini akan diadakan selama 2 hari dari tanggal 16 - 17 Oktober 2018 bertempat di Hotel Rafflescity, Sosialisasi atau kegiatan pembinan ini merupakan lanjutan cikal bakal dari Perpus Seru namun hanya pengalihan nama saja menjadi "Perpustakaan Sebagai Pusat Belajar Masyarakat Berbasis Inklusi Sosial", ungkap Atisar Sulaiman.

Perpus Seru merupakan program Coca-Cola Foundation Indonesia, Bill & Melinda Gates Foundation. Program Perpus Seru dimulai sejak November 2011, yang bertujuan untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar dan kegiatan masyarakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 

"Di Provinsi Bengkulu program Perpus Seru diaplikasikan dalam betuk pembinaan perpustakaan desa atau kelurahan, untuk Provinsi Bengkulu ada 3 Kabupaten yang menjadi binaan yaitu kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah," sambung Atisar Sulaiman.

Dari 3 kabupaten yang menjadi binaan Perpus Seru, didalamnya ada 9 desa binaan oleh perpustakaan Provinsi Bengkulu. Dari Program Perpus Seru ada hasil trasformasi dari perpustakaan sepeti bubuk kopi, abon ikan dan anek ragam lainya yang dikelola oleh warga yang selama ini memanfaatkan perpustakaan di desa binaan. 

"Untuk Provinsi Bengkulu ada 3 Kabupaten yang menjadi binaan Perpus Seru, tahun 2018 akan dilanjutkan dengan program APBN pepustakaan nasional. Bertujuan meningkatkan sumber daya manusia melalui peningkatan literasi dan kreativitas masyatakat sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan mengakses informasi," ungkap Deni Kurniadi.

Bengkulu merupakan provinsi yang masih memiliki daya baca yang sangat rendah. Disampaikan  Plt Gubernur Bengkulu, bahwa minat baca dapat dilihat dari jumalah nge-like dan nge-share status medsos yang cukup tinggi, namun tidak paham dari status tersebut. Rendah daya baca dapat dilihat dari kemampuan menganalisa, memahami, mengartikan akibat dampak dari apa yang dibaca.

Tujuan akhir dari pelatihan ini diharapkan jumlah baca dan daya baca masyarakat dapat meningkat, sehingga gambaran masyarakat perpustakaan tidak hanya tentang ruangan tumpukan buku. [Adv/Tr]

NID Old
6474