Dana Rutin Capai Rp 6 Miliar Pertahun, Lingkungan BPPMDDTT Bengkulu Dikepung Semak Belukar

BPPMDDTT Bengkulu

Bengkulutoday.com - Anggaran rutin Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Bengkulu, capai Rp. 6 Miliar pertahun, namun lingkungan balai dipenuhi semak belukar.

BPPMDDTT

Semak belukar ini berada di lokasi lahan penggembangan sektor perkebunan baik sawit, karet dan pinang, serta budidaya kolam wisata.

Tingginya semak belukar yang memenuhi sejumlah lahan ini bervariatif, mulai satu hingga dua meter. Kondisi yang tergambar berada di  sepanjang sisi jalan Jalur Lintas Provinsi Bengkulu - Kabupaten Lebong, di Desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya, pada 19 November 2023.

Disisi lain, melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, negara menggelontorkan anggaran kurang lebih 6 milyar untuk pengembangan balai disetiap tahunnya. Selain pengembangan sejumlah sektor unggulan, dana ini berfokus pada pemeliharaan lingkungan balai yang memiliki luas 240 hektar selaras dengan denah citra satelit.

Komoditi kelapa sawit dan karet menjadi sektor unggulan balai ini, dengan hasil panen mencapai 20 hingga 30 ton perbulan. Sementara komoditas karet mampu menghasilkan 5 hingga 6 setiap bulannya. 
Seluruh penghasilan dari balai BPPMDDTT  ini masuk ke kas negara pada sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak. 

Perputaran dana ini belum termasuk dalam penjualan bibit komoditas unggul sektor perkebunan yang dikembangan.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala BPPMDDTT Bengkulu, Dadang Herawan Susanto memilih tak memberikan klarifikasi resmi.

Pria jebolan Magister Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana Jakarta pada tahun 2016 ini tak merespon tanya melalui jaringan pribadi.

Terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha BPPMDDTT Bengkulu, Adi Nasution, juga memilih tak merespon saat media ini meminta klarifikasi resmi.

Meski telah dua pekan dihubungi melalui seluler, hingga hari ini, Jum at (1/12/2023) baik Kepala Balai dan Kepala Bagian Tata Usaha BPPMDDTT Bengkulu memilih bungkam. (Ismail Yugo)