Penjarah Agama

Ilustrasi

...Teman, kau bicara dan berteriak tentang kebaikan agama dan kasih sayang Tuhan dalam setiap pelajaran, dakwah dan perjuanganmu. Seolah-olah hanya dirimu dan kelompokmu saja yang memiliki mandat dan mampu mengerjakannya..?!

Sadarkah kamu, setiap orang yang beragama tahu akan nilai kebaikan dari Tuhannya, makanya kebanyakan mereka lebih memilih memperbaiki diri daripada merasa sok suci dan tidak mengumbar aurat diri.?!
Mereka menenangkan diri dengan menjaga hati dan silaturahmi, mentaati ibadah sesuai kemampuan diri dan bekerja dalam aturan pembenahan negeri. 

Mereka mengerjakan semua itu tanpa harus meminta pengakuan dan merasa mereka paling mengetahui serta wajib disegani. 

Lihatlah dirimu, keluargamu dan orang-orang disekitarmu. Kalian terlalu lucu melebihi badut untuk disebut orang-orang beriman dan bertaqwa.

Kenapa..?! Karena saat kau dan kelompokmu menghiasi diri dengan pernak-pernik keagamaan plus merasa paling benar sendiri dengan menguasai surga Ilahi, kalian malah melindungi para penjahat yang menjarah harta orang banyak, para penipu kebijakan dan penumpuk kekayaan serta para pendusta untuk langgengnya sebuah tahta dan perampas hak-hak hamba yang membutuhkan. 

Kalian pakai agama, nasab dan orang-orang bodoh atas nama penghuni surga.

Kalian malah membenci negeri dimana kalian hidup dan membesarkan anak-anak kalian termasuk masa depan kalian. Sadarkah kalian akan semua itu..?!

Sungguh sebuah perbuatan halusinasi yang tidak hanya palsu dan menipu, tidak hanya berlebel kemunafikan dan keserakahan tapi sebuah pengingkaran yang menjijikkan...!!!

Sudah, sudahlah.., Berlakulah sesuai aturan hidup bermasyarakat dan bernegara agar kita semua bisa dalam lindungan hukum yang sama dan mendapatkan perhatian kesejahteraan yang sama pula. Ingat, kita telah hidup dalam wadah yang sama serta bergandengan erat dalam waktu yang cukup lama pula. Dengan tanah dari negeri ini kita telah diberkahi oleh-Nya dengan senantiasa berbagi dan saling menghormati. Itulah indahnya sebuah negeri yang kita cintai. 

Apalagi kita semua sama-sama makhluk Allah yang dicintai dan yang disayangi. 

Jika semua perlakuan tidak menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan semua atributnya masih menjadi masalah buatmu, apalagi kau menggunakan nama agama, surga dan Tuhan, maka jangan salahkan orang lain akan bertindak melebihi tindakanmu hari ini dan nanti. Itu akan lebih perih, sadis dan brutal dari besar dan merahnya bara api.

Ingat agama dan Tuhan bukan milikmu atau golonganmu saja. Setiap orang yang tahu akan jalan-Nya atau tidak, ia tetaplah hamba-Nya. Merendahkan hamba-Nya berarti merendah Dia yang menciptakan segalanya. Tuhan itu milik kami dan milik kita semua bahkan milik alam semesta. Camkan itu olehmu...!!! 

Ouh yah.. Aku lupa siapa sesungguhnya dirimu, karena kau tak tampak dalam daftar orang-orang yang bersahaja dan hidup bersama. 

Ya..ya..ya.. Aku tahu, kaulah pejuang kepalsuan bertopengkan kebenaran dan manisnya perkataan. Kaulah Bedebah dan manusia Durjana berbungkus agama, pengumbar nafsu angkara atas nama Tuhanmu, Allah..?!

-------------------------------------------------------

YurMarTin, Penulis, Menembus Batas Bias