Mencari Jodoh Ala Statistik

Ilustrasi

Oleh: Fitri Aryati

"Mbak, katanya di Bengkulu lebih banyak laki-laki daripada perempuan, tapi mengapa diriku masih jomblo sampai saat ini?" Begitulah ungkapan seorang gadis dari generasi milenial, pada suatu hari. Kita sebut saja gadis tersebut bernama Mawar, sebagai fresh graduate dari sebuah perguruan tinggi di Kota Bengkulu, diperkirakan usia Mawar sekitar 25 tahun.

Tidak ada yang salah dari ungkapannya, karena menurut data, Sex Ratio atau Ratio Jenis Kelamin (RJK) Provinsi Bengkulu memang lebih besar dari 100. RJK > 100  berarti  jumlah  penduduk laki-laki  lebih  banyak  dibandingkan dengan  jumlah  penduduk perempuan. Terus mengapa masih ada perempuan yang tidak punya pasangan, bukankah seharusnya sebaliknya, laki-laki yang tidak semua mendapat pasangan (jomblo)? Hmmm, untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita lihat kembali data. 

Menurut Berita Resmi Statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu pada awal tahun 2021, jumlah penduduk Bengkulu menurut jenis kelamin secara total menyebutkan bahwa laki-laki lebih banyak 47,6 ribu orang daripada perempuan. Dan ini tersebar di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu dan juga ke berbagai kelompok umur, jenis pekerjaan, suku, pendidikan, dll. Jika dihitung RJK Provinsi Bengkulu mencapai angka 105. Yang artinya terdapat 105 penduduk laki-laki pada setiap 100 penduduk perempuan.
   
Selanjutnya kita akan melihat sebaran kelompok umur karena rasio jenis kelamin bervariasi menurut kelompok umur. RJK tertinggi berada pada kelompok umur 65-69 tahun yaitu 114, artinya terdapat 114 penduduk laki-laki pada setiap 100 penduduk perempuan pada kelompok umur tersebut. Jika si gadis Mawar mencari pasangan pada kelompok umur 25-29 tahun yang notabene memiliki RJK sebesar 101, yang artinya jumlah penduduk laki-laki dan perempuan hampir sama, maka tidak heran jika masih menjomblo. Kecuali jika Mawar mau bergeser mencari pasangan di kelompok umur 30-39 yang masih masuk generasi milenial yang memiliki RJK 103 atau di kelompok umur 20-24 tahun yang sudah masuk generasi Z yang memiliki RJK 105. 

Generasi milenial adalah kelompok penduduk yang lahir pada tahun 1981-1996 dan Generasi Z adalah kelompok penduduk yang lahir pada tahun 1997-2012. Ternyata, Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 mencatat mayoritas penduduk Provinsi Bengkulu didominasi oleh Generasi Millenial dan Gen Z. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Berngkulu karena keberadaan mereka sangat signifikan, jumlahnya melebihi separuh Penduduk Bengkulu. 

Kemudian kita lihat sebaran wilayah, RJK tertinggi berada di kabupaten Mukomuko, Kepahiang dan Seluma, yaitu sebesar 107. Sementara itu, Kota Bengkulu memiliki RJK paling rendah (102). Jika melihat keadaan ini, wajar bagi Mawar menjadi jomblo jika mencari pasangan di Kota Bengkulu, karena peluangnya lebih kecil dibandingkan mencari pasangan di Kabupaten Mukomuko, Kepahiang atau Seluma.

Setelah melihat sebaran kelompok umur dan wilayah, jika Mawar ingin segera memiliki pasangan, harusnya mencari peluang yang besar. Peluang terbesar adalah mencari pasangan di Kabupaten Mukomuko, Kepahiang atau Seluma, atau mencari laki-laki yang berumur bukan di kelompok umur 25-29 tahun. Kita baru membahas 2 faktor dalam hal mencari jodoh, masih banyak faktor lain yang menjadi pertimbangan seseorang dalam mencari jodoh, seperti status perkawinan dari pasangan yang diinginkan oleh Mawar, apakah perjaka atau duda. Begitu juga jenis dan lapangan pekerjaan serta pendidikan. Tidak jarang juga termasuk masalah suku, agama, adat istiadat, dll juga bisa menjadi faktor. Tetapi paling tidak, faktor kelompok umur dan lokasi (wilayah) yang dihitung secara statistik bisa sedikit membantu Mawar mencari jodohnya.

Begitulah pemanfaatan statistik dapat dilakukan secara pribadi oleh setiap masyarakat. Dalam cakupan yang lebih luas, statistik juga bisa dimanfaatkan oleh untuk pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Sebagai contoh, untuk Provinsi Bengkulu, apa arti RJK 105, apakah akan menjadi manfaat atau masalah? Keberadaan Generasi Milenial dan Gen Z apakah menjadi peluang atau tidak dalam menjadikan Bengkulu Tangguh Bengkulu Tumbuh. Data  mengenai  rasio  jenis  kelamin berguna  untuk  pengembangan perencanaan  pembangunan  yang berwawasan  gender,  terutama  yang berkaitan  dengan  perimbangan pembangunan  laki-laki  dan  perempuan. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Maka tujuan utama dari pembangunan yaitu menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Sederhana sekali, dan bisa kita wujudkan, jika mau bergerak bersama. 

Selamat Hari Statistik Nasional Tahun 2021 untuk seluruh masyarakat Indonesia, semoga kedepan, Statistik bisa memberikan lebih banyak manfaat bagi Indonesia. 

--o--
*Penulis adalah Fungsional Statistisi di Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu