Bengkulutoday.com - Menghadapi musim politik menjelang Pemilu 2019, Ketua PWNU Bengkulu Dr Zulkarnain Dali mengajak masyarakat Bengkulu untuk menciptakan situasi aman, damai dan kondusif. Cipta kondisi tersebut, menurut Zulkarnain harus dengan menjauhi isu SARA. Sebab, isu SARA kerab dijadikan ajang untuk memecah belah masyarakat demi kepentingan politik tertentu.
"Bengkulu harus damai, biarlah musim politik berlalu sebagai agenda rutin lima tahunan, masyarakat harus tetap rukun dan damai, jangan karena musim politik kita terpecah belah," kata Zulkarnain Dali, Jumat (23/11/2018).
Ditambahkan Zulkarnain, semua elemen masyarakat harus bersinergi membangun ketenteraman, hal itu bisa dimulai dengan mempererat silaturahmi dengan semua elemen penting yang terlibat pemilu 2019.
"Dengan silaturahmi yang baik, kebersamaan dan tetap menjalin komunikasi, maka isu SARA dengan sendirinya akan tertolak," katanya.
Sebelumnya, sejumlah Ormas keagamaan dan juga tokoh masyarakat telah mendeklarasikan pemilu 2019 damai. Deklarasi pemilu damai digagas oleh Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung.
Menurut Coki, dalam menciptakan pemilu 2019 yang damai, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu disemua tingkatan.
Pihaknya juga telah menyusun rencana pengamanan pemilu 2019, diantaranya dengan menyusun daftar tempat-tempat yang rawan konflik.
Tak hanya itu, Kepolisian juga telah melakukan pengawasan media sosial. Setidaknya disiapkan 300 personil cyber troop yang memantau perkembangan informasi di dunia maya. Diakui Coki, saat ini situasi di dunia maya masih landa-landai saja. Namun tidak menutup kemungkinan menjelang pencoblosan nanti akan kencang.
Saat deklarasi pemilu damai yang digelar di Gedung Adem, Rabu (21/11/2018), hadir Kepala BIN, Ketua Ormas NU, Muhammadiyah, MUI, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat dari lima agama di Bengkulu, juga KPU dan Bawaslu. [Bram]
