Pasca Aksi Teroris, PKB Bengkulu Ajak Masyarakat Tak Beri Ruang Paham Radikal

Herliardo, ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu
Herliardo, ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu

Bengkulutoday.com - Pasca aksi teroris di Mako Brimob, tiga gereja di Surabaya dan Polrestabes Surabaya, ketua DPW PKB Bengkulu Herliardo mengajak masyarakat Bengkulu untuk bersatu melawan terorisme. Bentuk perlawanan terhadap terorisme itu kata Herliardo dengan tidak memberi ruang bagi menyebarnya paham radikalisme di Bengkulu.

"Radikalisme adalah akar terjadinya tindakan teroris di Indonesia, untuk itu jangan diberi ruang di tengah masyarakat menyebarkan paham radikal," kata Herliardo di kantor DPW PKB Bengkulu, Selasa (15/5/2018).

Herliardo mengisahkan seorang ahli tafsir terkenal dari negeri Mesir bernama Syaikh Mutawalli Sya’rawi pernah bertemu dengan seorang pemuda yang berpaham radikal. Ia pun bertanya,

“Hai anak muda, jika kau melihat orang yang melanggar syariat Allah dan berbeda pandangan dengamu, apa yang kau lakukan?”

“Aku akan membunuhnya !” jawabnya.

“Setelah kau bunuh, mereka akan kemana?” tanya ulama’ tersebut.

“Jelas mereka akan masuk neraka !” jawabnya.

“Berarti kau telah membantu mensukseskan agenda Iblis yang ingin memenuhi neraka dengan anak Adam. Dan aku melihat kau berbeda dengan junjungan kita, Nabi Muhammad saw.” beliau menjelaskan.

“Apanya yang berbeda? Bukankah aku sedang memperjuangkan kebenaran dan syariat Allah?” bantah pemuda itu.

“Aku pernah membaca dalam sebuah riwayat, saat Rasulullah saw duduk bersama para sahabatnya, ada rombongan yang mengantar jenazah seorang yahudi lewat dihadapan beliau. Seketika Rasul berdiri melihat jenazah tersebut sambil menangis. Para sahabat pun bertanya kenapa beliau menangisi jenazah seorang yahudi. Rasul pun menjawab bahwa ia bersedih karena masih ada jiwa yang belum beliau selamatkan menuju surga.”

Kisah ini ingin menjelaskan kepada kita bahwa ajaran Islam adalah menyelamatkan orang yang berada dalam jalan yang salah, bukan membunuh yang berbeda dan dan mengantarkannya ke neraka.

Melalui kisah ini kita dapat mengetahui siapa yang ingin memperjuangkan sunnah Nabi dan siapa yang ingin mensukseskan agenda Iblis. 

[Ahmad Junaidi]

NID Old
4651