Miris ! Destita Kecam Tindakan Ibu Tega Jual Anaknya ke Pria Hidung Belang di Rejang Lebong

Destita kecam tindakan ibu tega jual anaknya Rp100 ribu ke pria hidung belang di Rejang Lebong.

Bengkulutoday.com - Anggota DPD RI Provinsi Bengkulu terpilih 2024-2029 apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.S.M mengecam perilaku seorang ibu kandung berinisial Ye (35) warga Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU) Rejang Lebong yang berkelakuan tak bermoral, tersangka tega melakukan eksploitasi ekonomi dan seksual terhadap anak kandungnya berinisial Kuntum (15) yang masih di bawah umur kepada pria hidung belang.

Mengutip harianrakyatbengkulu, sang ibu tega menjual anak kandungnya Rp 100 ribu ke pria hidung belang. Diduga kejadian ini telah berulang kali dialami korban, sejak 23 Desember 2023 lalu hingga Maret 2024. Karena sakit hati atas perbuatannya ibunya itu, korban akhirnya melaporkan ibunya ke Polres Rejang Lebong.

Korban didampingi keluarganya melapor ke Polres Rejang Lebong. Dan saat ini sedang diproses oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Rejang Lebong.

Destita yang juga aktivis perlindungan perempuan dan anak ini mengatakan, pelaku sama saja sudah memaksa anaknya masuk ke dalam jurang pelacuran dan pencabulan.

"Apapun alasannya, tidak ada pembenaran dari kasus ini. Sekalipun karena masalah ekonomi, menjual anak kandungnya sangat tidak bisa ditolerir. Seharusnya ibu menjadi tempat berlindung, tempat ter-aman dan ternyaman bagi anak, ini malah merusak masa depan anaknya sendiri. Harus ada sanksi tegas bagi pelaku ibunya sendiri dan pelaku yang menyetubuhi korban berinisial An (40),” ucap tegas Destita Ketua Srikandi TP Sriwijaya Bengkulu.

Destita juga mengajak instansi pemerintah terkait mulai dari tingkat RT/dusun, desa, kelurahan, kabupaten, dan provinsi untuk gencar melakukan sosialisasi dan edukasi terkait perlindungan perempuan dan anak. Tak hanya pemerintah, Destita juga mengajak organisasi-organisasi dan seluruh unsur elemen masyarakat juga peka terhadap permasalahan ini, mengingat kasus-kasus seperti ini sangat memprihatinkan di Provinsi Bengkulu.