Seluma, Bengkulutoday.com – Krisis air bersih yang telah lama membayangi warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, akhirnya mendapat perhatian dari kalangan legislatif. Anggota DPRD Kabupaten Seluma dari Dapil IV, Susi Maryani, turun langsung ke lokasi pada Selasa (15/7/2025) untuk melihat kondisi nyata yang dialami masyarakat.
Sebagai informasi, Susi Maryani tercatat sebagai satu-satunya dari sepuluh anggota DPRD Kabupaten Seluma Daerah Pemilihan IV yang turun langsung ke Desa Sumber Makmur pasca mencuatnya pemberitaan terkait krisis air bersih di wilayah tersebut.
Dalam kunjungannya, Susi Maryani menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi warga yang hingga kini harus mengandalkan air galon dan tampungan air hujan untuk kebutuhan konsumsi. Pasalnya, air sumur di desa tersebut mengandung endapan berbau karat dan tidak layak dikonsumsi.
“Ini sangat memprihatinkan. Sudah bertahun-tahun masyarakat hidup tanpa air bersih yang layak. Bahkan sumur bor yang diusahakan warga pun belum bisa menjawab kebutuhan,” ujar Susi.
Politisi Partai NasDem itu menegaskan, sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan yang mencakup Desa Sumber Makmur, ia merasa bertanggung jawab untuk memperjuangkan solusi atas persoalan ini di lembaga legislatif.
“Kami akan mengusulkan penganggaran melalui APBD. Kalau memungkinkan lewat APBD Perubahan, akan segera kita dorong. Kalau tidak, akan kita perjuangkan masuk ke anggaran tahun 2026,” jelasnya.
Susi juga menambahkan bahwa ia akan mendesak pemerintah daerah agar tidak menunda-nunda lagi dalam memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat. Menurutnya, akses terhadap air bersih adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa ditawar.
Sementara itu, Kepala Desa Sumber Makmur, Sumarni, menyambut baik kehadiran anggota dewan ke tengah masyarakat. Ia menyebut bahwa kunjungan tersebut memberi harapan baru bagi warga yang telah lama hidup dalam keterbatasan.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian Ibu Susi. Semoga ini jadi awal dari gerakan nyata pemerintah untuk menyelesaikan persoalan air bersih di desa kami,” ujar Sumarni.
Sumarni juga berharap, Pemerintah Kabupaten Seluma di bawah kepemimpinan Bupati Teddy Rahman dapat menindaklanjuti persoalan ini dengan cepat. “Harapan kami, semoga pemerintah segera bertindak. Sudah terlalu lama warga hanya bertahan dengan air galon dan air hujan,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, air tanah di Desa Sumber Makmur berdasarkan hasil penelitian Universitas Bengkulu dinyatakan tidak layak konsumsi karena mengandung zat-zat berbahaya. Hingga kini, belum ada sistem distribusi air bersih dari pemerintah yang menjangkau desa tersebut. (Franky)