Jelang Ramadan, Harga Bahan Pokok Berangsur Turun, Stok Sembako Aman

Jelang Ramadan, Harga Bahan Pokok Berangsur Turun, Stok Sembako Aman

Bengkulu - Menjelang Bulan Ramadan 1445 Hijriah, harga bahan pokok di pasaran mulai turun dan mendekati stabil.

Ini berdasarkan hasil sidak yang langsung dilakukan oleh Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu Darjana dan Kepala Bulog Bengkulu di pasar Minggu, belum lama ini.

Turut mendamping staf ahli walikota I Made Wardana, Asisten II Sehmi, Kadis Perindag Bujang HR dan Kadis Koperasi dan UKM Nurlia Dewi. Arif menyapa para pedagang di pasar minggu dan menanyakan harga bahan pokok yang dijual mulai dari cabai merah, ayam, minyak goreng, beras dan lainnya.

“Hari ini kita bersama Bank BI dan Bulog hadir melihat harga-harga kebutuhan bahan pokok. Kalau kita lihat tadi kan semua rata-rata stabil, hanya cabai yang harganya masih agak tinggi Rp 80/kilogram. Ini karena cabai dari produsennya belum sampai, karena masa pemilu kemarin. Insya Allah minggu depan normal kembali,” ujar Arif.

Untuk harga beras juga stabil, terutama beras bulog. Namun memang di beberapa toko sedang kehabisan stok dan sedang menunggu dari pihak Bulog.

“Untuk beras bulog lancar, stok kita cukup lah sampai Ramadan. Pihak bulog suplay 2 ton setiap Minggu ke pedagang dan menurut pedagang beras tadi paling lama Minggu sepan masuk. Memang beras bulog ini laris,” kata Arif.

Sedangkan ayam potong, harganya Rp 38 ribu/kilogram. Sedikit naik dari seminggu yang lalu di harga Rp 28-30 ribu/kilogram. Selanjutnya minyak goreng kemasan di harga Rp 18-19 ribu/kilogram.

Sementara itu, diketahui harga beras premium turun dari harga Rp 14 ribu ke harga Rp 13 ribu.

Dikatakan Kepala Perum Bulog Kanwil Bengkulu, Dody Syahrial dari pantauan pihaknya mulai dari pasca Pemilu hingga jelang ramadhan ini, stok beras di Bengkulu masih tergolong aman. Pihaknya juga menggelontorkan sebanyak 200 ton beras perharinya.
 
Penggelontoran beras sebanyak 200 ton per hari tersebut, dilakukan Bulog dalam upaya melakukan stabilisasi harga.

Penggelontoran beras tersebut dilakukan Bulog terutama di Pasar Minggu dan Pasar Panorama Bengkulu.

Termasuk juga di kabupaten-kabupaten yang masuk dalam wilayah cakupan Perum Bulog Kanwil Bengkulu.

"Jadi setiap hari kita salurkan hampir 180-200 ton. Kita di sisi lain ada penugasan untuk bantuan pangan, yang frekuensinya untuk tahun 2024 ini kita sampai dengan bulan Juni," ungkap Dody.

Namun terkait hal tersebut, nantinya tetap akan ada evaluasi yang dilakukan oleh Perum Bulog Kanwil Bengkulu.

Apabila nanti kegiatan bantuan pangan terhadap masyarakat yang masih berkebutuhan berasnya, maka akan disesuaikan sampai dengan akhir tahun 2024.

"Kemudian untuk stok kita, kita pastikan aman. Untuk stok kita ada 1.800 ton itu over, terus kita lakukan penjualan dan penyaluran untuk stabilisasi harga maupun untuk bantuan pangan. Ditambah dengan kurang lebih 16.000 ton yang akan dipasok dari Kanwil Lampung," ujar Dody.

Jika stok tersebut sudah tiba, maka stok di Bulog Kanwil Bengkulu akan mencapai 18.000-20.000 ton.

Dengan harapan menghadapi bulan ramadhan dan juga hari raya Idul Fitri stok beras di Bengkulu masih tergolong aman.

"Harapannya juga pada masyarakat agar tidak khawatir ataupun panik dan jangan memborong banyak-banyak atau panik buying. Jadi belanja yang bijak gunakan uang yang dimiliki untuk kebutuhan konsumsi hari ini," kata Dody.