Bentrok Mahasiswa Vs Polisi di DPRD Bengkulu, Pagar Jebol dan Gas Air Mata Pecah!

Demo Di DPRD Provinsi Bengkulu Ricuh, Jumat 29 Agustus 2025

Bengkulu, Bengkulutoday.com- Suasana di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu pada Jum’at (29/8/25) sore berubah menjadi lautan kemarahan. Ribuan mahasiswa dan organisasi kepemudaan (OKP) yang sejak siang menggelar aksi unjuk rasa, akhirnya tak terbendung emosinya.

Awalnya massa hanya berorasi dengan lantang, menuntut wakil rakyat keluar menemui mereka. Namun, pintu gerbang DPRD yang dijaga ketat aparat kepolisian menjadi tembok penghalang. Semakin lama menunggu, semakin panas pula emosi massa, apalagi terik matahari kian membakar.

Situasi memuncak saat dorong-dorongan tak terhindarkan. Massa berteriak-teriak, polisi mencoba menahan. Hingga akhirnya, pagar besi DPRD jebol diterjang demonstran. Seperti ledakan amarah, suara pekikan menggema di udara:

“Revolusi! Revolusi! Revolusi!”

Bentrok tak lagi terhindarkan. Ada mahasiswa yang berlari dikejar aparat, ada pula polisi yang kewalahan menahan teriakan dan desakan. Dari atas mobil komando, aparat berulang kali mengimbau, “Jangan terprovokasi, bubar dengan tertib!” – tapi suara itu tenggelam di tengah lautan massa yang menolak mundur.

Menjelang pukul 15.30 WIB, situasi benar-benar pecah. Batu, botol, hingga benda-benda lain melayang ke arah barisan polisi. Aparat akhirnya menurunkan pilihan pamungkas: water cannon menyembur deras, gas air mata ditembakkan membabi buta. Teriakan mahasiswa berubah menjadi batuk, tangis, dan kepanikan. Sebagian berlari kocar-kacir, sebagian lagi tetap melawan.

Aksi dramatis ini dipicu kekecewaan mendalam terhadap pemerintah dan DPR. Dalam tuntutannya, massa mendesak:

1. Batalkan kenaikan tunjangan DPR,

2. Tinjau ulang pasal-pasal bermasalah di RUU KUHAP,

2. Cabut UU TNI yang dinilai mengancam kebebasan sipil,

3. Sahkan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi,

4.Batalkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran,

5. Tinjau ulang kebijakan pajak yang mencekik,

6. Reformasi kelembagaan Polri akibat tindakan represif,

7. Hentikan praktik rangkap jabatan menteri dan wakil menteri.

Sore ini, depan Gedung DPRD Bengkulu bukan lagi sekadar lokasi unjuk rasa. Ia berubah menjadi arena pertarungan suara rakyat melawan tembok kekuasaan – dengan gas air mata, pagar jebol, dan teriakan revolusi sebagai saksi sejarahnya.