Anggaran Terbatas Tak Jadi Halangan, Desa Jumat Tekan Stunting Lewat Program Gizi untuk Warga

Kepala Desa Jumat, Rakiin, memberikan bantuan asupan gizi untuk ibu hamil dan balita di kantor desa setempat, Kamis, 2 Oktober 2025. (Bengkulutoday.com/Franky Adinegoro)

Bengkulu Tengah, Bengkulutoday.com – Pemerintah Desa Jumat, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, menyalurkan program pemberian asupan gizi untuk ibu hamil dan balita dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting di tahun 2025.

Kepala Desa Jumat, Rakiin, mengatakan program tersebut merupakan bagian dari dukungan pemerintah desa terhadap program nasional percepatan penurunan stunting. Sasaran utamanya adalah ibu hamil serta balita usia hingga lima tahun.

“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah desa kepada masyarakat sekaligus menjalankan arahan program pusat. Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, dimulai dari ibu hamil,” ujar Rakiin, Kamis (2/10/2025).

Program ini baru dilaksanakan perdana pada tahun 2025. Menurut Rakiin, pelaksanaannya terinspirasi dari berbagai kegiatan lokakarya yang digelar BKKBN, Puskesmas, KUA, dan pihak terkait lainnya mengenai kesehatan ibu dan anak.

Pemberian asupan gizi dijadwalkan enam kali dalam setahun. Semula, pemerintah desa merencanakan program ini berjalan setiap bulan, namun keterbatasan anggaran membuat pembagian hanya bisa dilakukan setengah tahun.

"Hingga kini, program sudah berlangsung tiga kali pembagian dan masih tersisa tiga kali lagi," kata Rakiin.

Setiap pembagian, pemerintah desa langsung menyalurkan bantuan kepada keluarga penerima tanpa melalui posyandu atau kader kesehatan. Data penerima disusun berdasarkan hasil pemetaan bersama kader posyandu dan tenaga kesehatan, mengingat jenis bantuan berbeda untuk ibu hamil dan balita.

Jumlah penerima awal program tercatat sebanyak 47 orang. Namun, pada penyaluran terakhir berkurang menjadi 44 orang. Pengurangan tersebut terjadi karena beberapa balita telah berusia di atas lima tahun. Meski demikian, ada kemungkinan jumlah penerima bertambah jika terdapat ibu hamil baru atau warga pindahan yang memenuhi syarat.

“Anggaran tetap aman, tidak akan diganggu. Jika ada penambahan penerima, teknisnya akan menyesuaikan, apakah ditambah atau dibagi sesuai kebutuhan,” jelas Rakiin.

Untuk kondisi stunting di Desa Jumat sendiri, hingga saat ini hanya tercatat satu balita yang mengalami stunting. Rakiin berharap program pemberian asupan gizi ini dapat menekan bahkan menghapus angka stunting di desanya.

“Harapan kami, program ini bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus mendukung target penurunan stunting yang sedang digalakkan pemerintah,” ujarnya. (Franky)