2020, Dinsos Pastikan Penerima PKH Menurun

Iskandar Zulkarnain Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu

Bengkulutoday.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi memastikan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2020 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Ini disebabkan banyak masyarakat merasa malu jika rumahnya harus diberi stiker keluarga tidak mampu atau miskin.

Iskandar Zulkarnain, Kepala Dinas Sosial mengatakan, faktor berkurangnya PKH berdasarkan kesadaran masyarakat yang tidak mau lagi dicap sebagai masyarakat miskin. 

"Berdasarkan laporan dari Dinsos Kabupaten-Kota di Provinsi Bengkulu banyak masyarakat yang mundur sebagai PKH," kata Iskandar, Senin (27/01/2020), di Kota Bengkulu.

Terkait berapa besaran penurunan jumlah PKH 2020, Iskandar mengaku, masih menunggu surat keputusan (SK) resmi dari Kementerian Sosial RI.

"Sekarang kita masih menunggu SK dari Kemensos. Karena jumlah kuota penerima PKH per Kabupaten-Kota belum disampaikan. Namun kita pastikan jumlah penerimanya menurun pada tahun ini," kata Iskandar. 

Seperti diketahui Tahun 2019 lalu, penerima PKH di Provinsi Bengkulu mencapai 84.295 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan jumlah penerima terbanyak berada di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu. Masing-masing sebanyak 15.492 KPM dan 11.978 KPM. 

"Sementara jumlah penerima PKH terendah berada di Bengkulu Tengah sebanyak 4.484 KPM," sampai ZO, sapaan akrabnya.

"Kita melakukan verifikasi ke lapangan melalui Dinsos kabupaten-kota. Ternyata masih ada keluarga yang dapat PKH tetapi punya motor sampai 2, bahkan ada yang punya mobil juga, makanya kita cabut statusnya. Jadi ayo kita suarakan lah kebijakan ini," tambah Iskandar.

Harapnya, dengan berkurangnya penerima PKH di Provinsi Bengkulu, membuktikan masyarakat miskin di Bengkulu setiap tahunnya terus mengalami penurunan. 

"Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinsos Bengkulu, rata-rata kesejahteraan masyarakat Bengkulu terus mengalami peningkatan. Ini dibuktikan dari meningkatnya pendapatan masyarakat di daerah," pungkas ZO. (Bisri)