Bengkulutoday.com - Puluhan mahasiswa gabungan dari berbagai kampus di Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di simpang lima Ratu Samban Kota Bengkulu, Sabtu (25/5/2019). Aksi unjuk rasa tersebut merupakan respon atas kejadian 22 Mei 2019 di Jakarta. "Menyikapi dugaan kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu," ujar salah satu peserta aksi.
Massa yang mengenakan beberapa baju almamater kampus itu juga membentang spanduk putih dan beberapa karton bertuliskan seruan aksi dan protes atas dugaan kecurangan pemilu 2019.
Dalam orasi mereka juga menyebut bukan bagian dari 01 ataupun 02. Sebutan 01 disematkan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut satu yakni Jokowi dan Ma'ruf Amin. Sedangkan sebutan 02 disematkan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Kami tidak 01 dan tidak 02, kami 03 yaitu persatuan Indonesia," ucap Sandes Saputra, koordinator aksi. Sebagaimana diketahui, sila ke tiga dari 5 sila berbunyi "Persatuan Indonesia".
"Saya memastikan selaku koordinator lapangan tidak memihak kepada 01 atau 02 yang ada itu 03 Persatuan Indonesia menurut butur-butir Pancasila. Kita sangat prihatin karena banyak yang menjadi korban pada aksi 22 Mei kemarin, keinginan kita adalah persatuan Indonesia," tegas Sandes Saputra.
Sandes juga menyampaikan, kondisi bangsa saat ini jangan sampai mengarah pada negera otoriter lagi. JIka demikian, artinya kembali pada era orde baru.
Aksi yang berlangsung damai tersebut juga menyampaikan 4 pernyataan sikap, sebagai berikut:
- Usut tuntas kematian petugas KPPS
- Meminta tokoh-tokoh publik untuk dapat menarasikan pesan-pesan kedamaian dan menghentikan argumentasi yang bersifat diskriminatif yang berujung konflik sosial
- Mengecam tindakan refresif aparat Kepolisian terhadap massa demonstrasi diseluruh Indonesia
- Meminta pemerintah bertindak tegas dan tidak memihak dalam menegakkan hukum
(js)