Cintai Dirimu

Ilustrasi

Love Yourself. Sebuah kata yang tidak asing didengar, memiliki arti cintai dirimu sendiri. Berbeda dengan self-love yang berarti perasaan percaya dan bangga pada diri sendiri, love yourself lebih merujuk terhadap anjuran untuk bertindak melakukan self-love. Love yourself dikaitkan dengan tindakan positif yang dilakukan untuk menerima diri sendiri sehingga dapat mengurangi kecemasan dan depresi, membuat pandangan hidup yang lebih optimis, dan meningkatkan harga diri. Akan tetapi, saat ini tidak sedikit yang menolak untuk menerima diri sendiri. Membenci diri sendiri dapat mengakibatkan gangguan mental seperti depresi atau bipolar hingga berujung kematian.

Meskipun Indonesia menduduki peringkat ke-12 terkecil dalam kasus bunuh diri, Badan Pusat Statistik mencatat terdapat 5.787 kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri pada tahun 2020. Hal ini perlu dipandang serius mengingat Indeks Kebahagiaan Indonesia masih tergolong belum tinggi yaitu 70,69 pada skala 0 hingga 100. Psikolog Anak, Anggi Anggraeni, menjelaskan “Di dalam Ilmu Psikologi ada dua jenis naluri yang dimiliki manusia yaitu eros yang berarti cinta dan thanatos yang bersifat destruktif. Ketika naluri itu terarah pada diri sendiri, maka sifatnya otodestruktif sehingga menyakiti diri sendiri seperti melakukan bunuh diri. Naluri untuk hidup harus dominan dalam diri manusia seperti mencintai diri sendiri agar konsep diri dan penghargaan diri seseorang (self image dan self esteem) menjadi lebih kuat. Saat seorang sudah memiliki self image dan self esteem yang kuat, cenderung menyayangi diri sendiri dan tidak akan melukai dirinya.”

Mencintai diri sendiri adalah tindakan yang tidak egois, seperti yang ditakuti banyak orang. Mencintai diri sendiri tidak hanya dapat meningkatkan hubungan dengan diri sendiri, tetapi juga mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain. Hubungan dengan diri sendiri adalah hubungan paling penting dan terpanjang yang pernah dimiliki setiap manusia dalam kehidupan. Menghabiskan waktu dan mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan diri sendiri dapat membuat hidup lebih bahagia.

Lalu bagaimana cara untuk mencintai diri sendiri? Menurut Dr. Debra Champell, seorang dokter psikolog sekaligus penulis buku asal Australia, mendengarkan diri sendiri, mengizinkan diri sendiri untuk melakukan hal yang disukai, memafkan diri sendiri, membiarkan diri kita dicintai dan mencintai, menerima diri sendiri, percaya terhadap diri sendiri, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri adalah cara yang dapat dilakukan untuk love yourself. Belajar mengatakan "tidak" tanpa rasa bersalah, membuat keputusan terlepas dari pendapat orang lain, berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain terutama melalui kehadiran online di media sosial juga merupakan beberapa tindakan love yourself.

Namun kenyataannya hal-hal diatas sangat sulit dilakukan karena ide internal bahwa tidak cukup baik atau perasaan bersalah karena mengutamakan kebutuhan pribadi. Annie M. Henderson, seorang konselor mengatakan bahwa menjauh dari orang yang berpengaruh negatif seperti bertanya pada diri sendiri setelah berbicara dengan seseorang, “Apakah merasa lebih baik atau lebih buruk daripada sebelum percakapan dimulai?" merupakan tindakan terakhir yang dilakukan dari love yourself. Selain itu mendengarkan tubuh dan pikiran untuk menyadari kebutuhan pribadi melalui meditasi adalah hal terbaik yang dilakukan untuk melatih love yourself.

Dalam sebuah tayangan variety show Sixth Sense asal Korea Selatan (Korea Selatan adalah negara keempat tertinggi kasus bunuh diri di dunia), selain meditasi menari adalah terapi love yourself yang dilakukan untuk mengeluarkan pikiran negatif tentang anggapan “Saya tidak layak” atau “Saya tidak melakukan ini” atau memikirkan masa lalu dan masa depan dalam sebuah gerakan tubuh. Selain itu berbicara kepada diri sendiri dijadikan sebagai alat terapi psikologis untuk meningkatkan energi positif dalam tubuh seperti mengatakan “You did well” atau ”Lakukan apa yang kau mau” atau “Good job!”.

Ketika tubuh mendengar apa yang ingin didengar dari orang lain, harga diri akan meningkat dan membangkitkan kepercayaan positif akan diri sendiri. Hal ini juga diungkapkan dalam sebuah jurnal berjudul Loving yourself more than your neighbor: ERPs reveal online effects of a self-positivity bias oleh Departemen Psikologi Universitas Tuft dan Departemen Psikiatri Rumah Sakit Massachusetts yang mendapatkan bahwa kepercayaan positif akan meningkatkan cinta akan diri sendiri dibandingkan cinta akan orang lain.

Jadi, sudahkan Anda mencintai diri sendiri? Jika belum, lakukan apa yang disebutkan di atas secara perlahan. Biarkan kesalahan dan kegagalan pergi. Ketahui kemampuan dan bersyukur. Jangan membuang waktu Anda untuk mencoba menyenangkan orang yang tidak mungkin menyenangkan atau orang yang tidak begitu penting bagi Anda. Jangan lupa untuk menyapa diri sendiri sebelum menyapa orang lain. Katakan “Do your best. Lets do it! Cheer Up!” setiap hari atau setiap Anda memerlukan semangat.

Penulis : Martha Napitupulu, PNS di Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu