Mukumuko, Bengkulutoday.com - Jelang Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legeslatif (Pileg) Pemilu 2019 mendatang, Bupati Mukomuko H Choirul Huda meminta kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Mukomuko untuk bersikap netral dan menjadi pihak yang mendinginkan suasana politik.
Bupati juga meminta kepada seluruh PNS di lingkungan Pemkab Mukomuko untuk tidak ikut-ikut menyebar fitnah dan berita-berita tidak jelas yang dapat memperkeruh suasana demokrasi baik secara langsung atau melalui media apapun.
"PNS, TNI dan Polri itu harus bersikap netral dan menjadi pendingin diajang pesta demokrasi tahun depan, jangan malah ikut-ikut menyebar fitnah menyebar berita tidak benar yang menyudutkan salah satu calon," ujar bupati.
Ia juga melarang PNS ikut aktif berkampanye untuk salah satu calon atau Partai Politik (Parpol), apalagi menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye.
"Pakai-pakai baju partai atau pakai atribut salah satu pasang calon itu tidak boleh dilakukan oleh PNS," tegasnya.
Kendati demikian, Bupati meminta kepada masyarakat untuk paham batasan keterlibatan PNS dalam berpolitik. Bagaimanapun, PNS masih memiliki hak suara Menurutnya, jika seorang PNS memberikan pandangan kepada orang lain terkait pilihan dalam Pemilu 2019 mendatang itu masih dalam katagori wajar.
"Misalkan diwarung kopi, terus ditanya mana pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang bagus? Itu gak apa-apa diberikan penjelasan, itu masih manusiawi asal sesuai dengan fakta. Tapi, kalau sudah ikut kampanye terbuka pakai atribut partai, itu tidak boleh," demikian Huda. [Rls]
