Bagaimana Google Membuat Manusia Terlihat Cerdas

Ilustrasi

Oleh Ridho Alifra Donsky, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas

Meski google menjadi mesin pencari paling mutakhir sebagai penyedia informasi, tapi bisa menjadi petaka besar bagi siapapun yang tidak mengerti kebutuhan untuk menggunakannya. Siapa sangka google-lah yang bisa menjadi satu satunya sumber pengetahuan utama yang dipunya tanpa menggunakan otak untuk berpikir atau membaca buku sebelumnya. Google menjadi sarana untuk menjawab segala pertanyaan yang muncul tanpa perlu mencari tahu dan berpikir. Maka jangan salah orang-orang yang tidak berpengatahuan sekalipun akan merasa cerdas dan pintar dengan adanya google. Inilah “Kecerdasan Semu” yang saya maksud.

Karenanya orang merasa tidak perlu mendalami satu bidang atau membaca buku lebih banyak sebab segala informasi yang ingin dicari akan dijawab oleh google. Jangan tanya jika dilempar satu persoalan untuk dijawab, jawabannya bisa seratus persen benar?. Tapi apakah si penjawab benar-benar mengerti dan paham apa yang ia jawab atau hanya mengutip dari google?.

Setuju dengan pendapat Cardiff Dean Burnett dikutip dari laman kompas.com (16/09/2018) yang mengemukakan bahwa informasi dari google akan diperoleh lebih banyak dengan begitu justru akan membuat kita jauh lebih pintar, serta dengan banyaknya informasi tersebut akan membuat otak kita bekerja untuk memprosesnya. Memang begitu dan itulah harapannya. Tapi dengan mengandalkan google untuk menjawab pengetahuan tanpa melalui proses pemahaman yang lebih itu adalah tindakan yang keliru. Alih-alih pengetahuan dijawab oleh diri kita sendiri tapi malah dijawab oleh google.

Kecerdasan semu memang mengkhawatirkan. Maskipun menurut Burnet google tidak membuat manusia menjadi bodoh dan justru membuat lebih pintar. Tapi kehadiran google justru membuat orang tidak berpengetahuan merasa cerdas dan pintar. Dilansir dari laman beritasatu.com (02/04/2015) atas studi Journal of Experimental Psycology yang menjelaskan studi tentang dua kelompok yang diberikan pertanyaan mengenai mengapa malam hari berawan terasa lebih hangat? Dimana salah satu kelompok mendapat akses ke internet. Hasil studi tersebut menyatakan bahwa kelompok yang mendapat akses ke internet merasa yakin bahwa mereka memiliki pengetahuan lebih. Masalahnya mengakui berpengetahuan lebih atas kesempatan .

Informasi dari internet (google) merupakan bentuk kepalsuan pengetahuan (kecerdasan semu)Sependapat dengan Trevor Bayliss dilansir dari detik.com (27/12/2012) menyatakan bahwa seharusnya anak anak bisa mandiri dan tidak bergantung pada ponsel dan komputernya yang saat ini sangat bergantung pada google. Karena menurutnya dapat membuat otak mati karena terlalu bergantung pada internet serta tidak mampu bertindak dengan cara lama.
Sejatinya google sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan membuat kita berwawasan luas. Tapi menjawab pengetahuan dengan hanya mengandalkan google tanpa ada penafsiran dan pemahaman sebelumnya adalah sesuatu yang keliru.

Sumber :
Detik.com, https://inet.detik.com/cyberlife/d-2128014/google-bikin-kita-bodoh-atau-tambah-pintar
Beritasatu.com, https://www.beritasatu.com/archive/262445/internet-buat-manusia-semakin-bodoh
Kompas.com, https://sains.kompas.com/read/2018/09/16/123727323/apakah-google-bikin-manusia-jadi-makin-bodoh-begini-kata-ahli?page=all