Zona Hijau Bukan Kebanggaan, Gubernur Rohidin Minta Masyarakat Tingkatkan Disiplin untuk Lawan Covid-19

Konferensi pers

Bengkulutoday.com - Tidak berbesar hati, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tetap meminta kepada semua elemen tidak terlena dengan status Bengkulu yang masih berada di zona hijau dalam penyebaran pandemi Covid-19 yang melanda dunia khususnya Indonesia saat ini.

Hal ini kata Gubernur Rohidin menjadi tantangan bagi kita semua untuk semakin meningkatkan lagi kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

"Kita tentu bersyukur dengan kondisi Bengkulu yang masih ada di zona hijau. Namun saya minta pada masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan dan kewaspadaan, dan tentu tidak henti-hentinya terus berdoa agar kita segera terbebas dari wabah ini," jelas mantan wakil bupati Bengkulu Selatan saat dihubungi via pesan Whatsapp, 30/03.

Sementara berdasarkan data update dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu hari ini, Senin (30/3) tercatat memang ada tambahan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 11 orang. Sehingga total ODP saat ini sebanyak 241. Dengan rincian; 193 orang masih dalam proses pemantauan dan 48 orang lainnya sudah selesai pemantauan dan dinyatakan sehat. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Herwan Antoni mengatakan, dari 193 ODP tersebut rinciannya; Kabupaten Mukomuko sebanyak 57 orang, Kepahiang 38 orang, Bengkulu Utara 27 orang, Bengkulu Tengah 27 orang, Kota Bengkulu 19 orang, Rejang Lebong 6 orang, Kabupaten Lebong 4 orang, Seluma 4 orang, Kabupaten Kaur 4 orang dan Bengkulu Selatan 7 orang.

Herwan juga menjelaskan pasien dengan status Pasien Dalam Pemantauan (PDP) saat ini sebanyak 6 orang. Yakni 5 orang di Kota Bengkulu dan 1 orang di Bengkulu Utara. 

"Dari 6 pasien itu 2 orang meninggal dunia. Satu pasien yang meninggal negatif korona dan satu lagi masih menunggu hasil spesimen swab tenggorokan," jelas Herwan. 

Herwan menambahkan, Provinsi Bengkulu masih berada di zona hijau. Saat ini pemerintah Provinsi Bengkulu sudah mendistribusikan rapid test ke kabupaten/kota. Rapid tes itu diharapkan segera digunakan dan diprioritaskan untuk pasien berstatus ODP, PDP, tenaga medis dan bagi pasien yang sakit. 

"Memang masih ada tiga kabupaten lain yang belum mengambil rapid test, mudah- mudahan Rabu ini sudah tersalurkan semua," pungkas Herwan