WCC Cahaya Perempuan Peringati Hari Anti Kekerasan Seksual 2020

Dialog interaktif

Bengkulutoday.com - Women Crisis Center (WCC) Cahaya Perempuan Bengkulu adakan Pertemuan Forum Perempuan Muda Propinsi Bengkulu, Jumat (14/02/2020), di Hotel Santika Kota Bengkulu. 

Bertemakan "Suara Kaum Muda untuk Hidup Tanpa Kekerasan Seksual & Perkawinan Anak" pertemuan tersebut sekaligus memperingati Hari Anti Kekerasan Seksual 2020.

Seperti dipaparkan oleh WCC melalui Direktur Yayasan WCC Cahaya Perempuan, Tini Rahayu, keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian individu dari usia dini sampai dewasa. Penanaman karakter anak dilakukan melalui internalisasi nilai dalam proses pengasuhan, baik di dalam keluarga inti, keluarga besar, maupun masyarakat. 

"Keluarga merupakan pengasuh utama dan pertama bagi anak sehingga keluarga berperan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian, terutama untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa dan mencegah perilaku berisiko. Sebagai orang tua, laki-laki dan perempuan memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dalam mendidik dan mengasuh anak di dalam keluarga," sampainya kepada Bengkulutoday.com.

WCC menjelaskan, Indonesia memiliki 81.210.230 keluarga (SUPAS, 2015). Dari jumlah tersebut, sebanyak 76 persen (61,75 juta) keluarga dengan kepala keluarga laki-laki, dan 24 persen (19,45 juta) keluarga dengan kepala keluarga perempuan. 

Saat ini, pembangunan keluarga masih dihadapkan pada sejumlah permasalahan antara lain: 

(a) masih tingginya angka perkawinan anak 11,2 persen (Susenas 2018); 

(b) meningkatnya angka perceraian rata-rata 3 persen pertahun (Pengadilan Agama, 2017); dan 

(c) masih tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan, yaitu sebesar 7,1 persen berupa kehamilan tidak direncanakan, dan 1,3 persen perempuan yang menikah menganggap hamil bukan pada waktu yang tepat.

"Hal tersebut yang menjadi fokus WCC Cahaya Perempuan untuk giat sosialisasi juga melakukan penanganan kepada masyarakat yang terdampak," kata Tini.

Cahaya Perempuan WCC sebagai anggota Konsorsium Permampu yang merupakan gabungan dari 8 ORNOP/LSM Perempuan sejak 2014 fokus memperjuangkan masalah Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) Perempuan dengan memperkuat kepemimpinan perempuan akar rumput (Perempuan dewasa dan perempuan muda 12-20 tahun) untuk advokasi pemenuhan kesehatan perempuan termasuk Gizi, stunting dan HKSR Perempuan diawali dengan Penelitian KTD di tahun 2020.

Anti Kekerasan Seksual, WCC Cahaya Perempuan Go Digital

Sehubungan dengan peringatan Hari Anti Kekerasan Seksual yang jatuh pada 14 Februari ini, Cahaya Perempuan WCC Bengkulu bersama Forum Perempuan Muda Provinsi Bengkulu sebagai upaya melakukan penguatan forum menggunakan media digital untuk terus mengkampanyekan Pencegahan Perkawinan Anak sesuai mandat Dokemen Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak, Peraturan Gubernur Nomor 33/2018 tentang Pencegahan Perkawinan Anak.

"Kemudian kami susun rencana aksi daerah pencegahan Perkawinan Anak di Provinsi Bengkulu, juga mengacu pada Peraturan Bupati Seluma Nomor 27/2018 tentang Pencegahan Perkawinan Anak di Kabupaten Seluma, Rencana Aksi Daerah Pencegahan Perkawinan Anak akan segera kami lakukan di Kabupaten Seluma," sampai Artety.

Faktor Penyebab terjadinya kekerasan seksual dan perkawinan anak mendorong WCC Cahaya Perempuan go digital guna menyampaikan sosialisasi-sosialisasi pendidikan seksual mencakup masyarakat milenial.

"Dengan digitalisasi sepertinya kita akan lebih mudah menyampaikan kepada kalangan milenial dan masyarakat secara luas. Harapannya adalah munculkan diskusi kritis bagi anak mulai dari keluarga sampe ke tingkat komunitas, tidak menjadikan tabu pengenalan nama organ seksual dan reproduksi yang  dimiliki manusia baik Perempuan maupun laki-laki, peningkatan kapasitas untuk anak, remaja, dan orang tua agar info yang didapat berimbang," papar Tini.

 Pewarta : Bisri Mustofa