Wayang Kulit Semalam Suntuk, Dalang Kondang Ki Bayu Aji dan Gareng Semarang Bakal Pentas di Bengkulu

Gelaran wayang kulit semalam suntuk bakal digelar di Bengkulu

Bengkulutoday.com - Bagi masyarakat penggemar budaya Wayang Kulit, akan hadir di Bengkulu Dalang kondang Ki Bayu Aji dan Gareng Semarang.

Pagelaran akan dilakukan Sabu 11 Mei 2022, pukul 19.30 WIB di Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) di Jalan Adam Malik Kota Bengkulu atau Depan Polda Bengkulu.

Selain itu, juga bakal tampil Eka Kebumen, yang bakal membuat penonton tambah betah, dengan leluconnya. Pagelaran wayang itu diselenggarakan Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu (PMJB) Provinsi Bengkulu dalam rangka halal bi halal dan silahturahmi masyarakat Jawa di Provinsi Bengkulu itu.

Lakon yang akan dibawakan Ki Bayu Aji ialah Wiratha Parwa, mengisahkan ketika Pandawa menghadapi masa penyamaran satu tahun. Setelah sebelumnya harus mengasingkan diri ke tengah hutan selama 12 tahun.

Ini akibat Puntadewa yang sangat suka bermain dadu kalah dengan Duryudana dalam adu dadu. Saat itu menjelang sepuluh hari berakhirnya masa penyamaran. Pandawa menyamarkan diri di Negari Wiratha.

Ketua panitia, Ir Edy Waluyo mengatakan PMJB mengundang seluruh masyarakat Bengkulu untuk ikut menyaksikan. Termasuk Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, bupati dan Wali kota, Ketua Paguyuban Masyarakat di Bengkulu juga diundang.

"Begitupun stakeholder lainnya juga akan diundang, untuk ikut menyaksikan wayang kulit," katanya.

Untuk tamu dari luar Provinsi Bengkulu, juga rencananya diundang, seperti Sri Sultan Hamengku Buwono X maupun tamu penting lainnya. Undangan yang disampaikan, menurut Edi tetap difinalisasikan oleh Ketua PMJB Dr Yanto SK SH MH.

“Rencananya begitu, tetapi masih terus akan difinalkan, kepastiannya,” tegas Edi.

Edi menambahkan, kegiatan wayang kulit oleh PMJB itu dilakukan, tidak lain untuk melestarikan salah satu kesenian jawa wayang kulit. Agar wayang kulit ini bisa terus diketahui dan dipahami oleh generasi muda.

Jangan sampai, justru tidak mengetahui kesenian yang telah melagenda tersebut. “Wayangan ini bentuk Nguri-uri (merawat tradisi) budaya jawa. Jangan sampai generasi muda awam dengan wayang kulit. Padahal wayangan sudah diakui oleh UNESCO,” pungkasnya.

“Kegiatan ini sudah difinalkan dan segera kita selenggarakan,” terang Ketua Panitia Ir Edy Waluyo yang juga Ketua Harian PMJB Provinsi Bengkulu, dilansir dari Bengkulu.Pikiranrakyat.com.