Bengkulutoday.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu Prof Dr Rohimin memberikan komentar atas potensi gempa dahsyat yang mengancam Mentawai dan Bengkulu. Menurutnya, adanya potensi gempa yang maha dahsyat yang mungkin akan terjadi di kawasan Mentawai dan Bengkulu sebagaimana dilansir dan berdasarkan hasil penelitian para pakar, patut untuk dijadikan sebagai asumsi pembangunan dalam berbagai hal untuk dijadikan rujukan dan rekayasa pembangunan berbasis rawan gempa.
"Baik pembangunan fisik-material maupun mental-spiritual. Edukasi sadar gempa bagi masyarakat Bengkulu dan deteksi dini rawan gempa menjadi keharusan guna meminimalisir kerusakan akibat gempa, termasuk mengedukasi psikologi masyarakat terhadap potensi gempa dahsyat tersebut, sehingga tidak menimbulkan suasana traumatik masyarakat," ungkap Prof Rohimin, Sabtu (4/5/2019).
Ditambahkan Profesor yang juga Direktur Pascasarjana IAIN Bengkulu ini, dalam perspektif agama secara historis peristiwa semacam itu bisa saja terjadi dan patut untuk dijadikan sebagai pembelajaran.
"Kejadian bisa saja karena ulah dan polah tingkah tangan manusia yang melakukan perusakan terhadap alam dan juga kerusakan moral," imbuhnya.
BACA JUGA: Sumbar Sumbang 1 Ton Rendang untuk Korban Banjir Bengkulu
Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, dalam kunjungan ke Bengkulu pada Sabtu (4/5/2019), Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan, Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat menyimpan potensi gempa berkekuatan 8,9 SR. Jika benar gempa dahsyat itu terjadi, maka gelombang tsunami akibat gempa dapat melanda kawasan pesisir Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara
"Lima ahli gempa dari Jepang ke Mentawai. Mereka memprediksi ada gempa yang masih mengendap. Kekuatannya 8,9 SR. Tapi, kalau gempa sering terjadi gempa besar itu tidak akan terjadi. Kita harus mempersiapkan diri," kata Nasrul.
Baca Beritanya di Kompas.com, dengan judul Wagub Sumbar: Ada Potensi Gempa Maha Dahsyat Intai Mentawai dan Bengkulu
[brm]
