Ustaz Abdul Somad Jadi Juru Kampanye Pilkada di 3 Daerah ini

UAS bersama paslon Hafith dan Erizal di Pilkada Rokan Hulu

Bengkulutoday.com - Media online Goriau.com menulis, Ustaz Abdul Somad (UAS) diketahui menjadi juru kampanye bagi tiga pasangan calon di Pilkada serentak 2020 di Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Dumai dan Kabupaten Siak, Provinsi Riau. 

Dalam sebuah video, Ustadz Abdul Somad (UAS) mendeklarasikan diri sebagai juru bicara kampanye (jurkam) pasangan calon Pilkada Rohul, Hafith Syukri-Erizal.

Pengakuan tersebut disampaikan UAS dalam sebuah video rekaman yang diunggah akun facebook Video Viral Rohul pada Minggu 22 November 2020.

"Abdul Somad adalah jurkam Hafith Erizal. Untuk menyokong dan mendukung nomor 3," begitu kata UAS pada video tersebut, seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com.

Dalam video berdurasi 11 menit yang diunggah tersebut, UAS mengajak warga yang hadir untuk datang ke TPS pada 9 Desember 2020. Kemudian, mencoblos pasangan Hafith Syukri-Erizal di TPS.

"Jangan sampai tak mencoblos tanggal 9 Desember. Sarapan yang kuat, cari gambar Pak Hafith, tusuk dan balek ke rumah," kata UAS.

UAS juga mengingatkan agar warga jangan golput. Dan jika ada paslon lain yang memberikan uang untuk mencoblos salah satu paslon, maka UAS mempersilahkan warga mengambil uang tersebut namun jangan dipilih orang yang dipesankan pemberi uang tadi.

"Ambil uangnya, jangan coblos orangnya. Kalau takut dimakan (uangnya), serahkan ke masjid, serahkan ke fakir miskin," katanya.

Dalam video tersebut juga, UAS memimpin doa untuk kemenangan Hafith Syukri-Erizal.

Tidak itu saja, ternyata di beberapa whatsapp grup, menyebar juga foto Abdul Somad dengan paslon Hafith-Erizal. UAS, Hafith dan Erizal tampak mengacungkan tiga jari tanda nomor urut pasangan ini.

Namun pandangan pengamat politik Universitas Riau Tito Handoko turunnya UAS disayangkan, karena dianggap UAS milik semua umat.

"Sebenarnya sayang aja bawa UAS ke politik praktis karena tidak ada satu calon pun yang maju dengan beda keyakinan, yang bertarung itu se akidah," ujar Tito Handoko kepada dikutip dari Tribunpekanbaru.com, Rabu (25/11/2020).

Provinsi Riau itu lanjut Tito Handoko, mayoritas muslim dan tidak satupun calon beda keyakinan, kondisi ini bahkan ditakutkan bisa menimbulkan pecah belah umat di Riau.

"Kenapa tidak kampanye kepada semua paslon. UAS milik umat bukan sekelompok orang saja. Kita ingin mengembalikan UAS kepada sosok milik umat bukan kelompok orang dalam kontestasi di Pilkada,"ujar Tito Handoko.

Tito Handoko juga menambahkan, kehadiran UAS sebagai jurkam disaat kondisi covid ini juga tidak akan signifikan karena kampanye saat ini juga terbatas karena paling banyak warga mengumpul 50 orang.

"Tidak juga efektif, karena dia muncul sudah diakhir-akhir juga ini, kecuali ia muncul dari awal dulu,"jelasnya.

Sehingga pendapat Tito Handoko alangkah eloknya UAS tidak ikut mengkampanyekan calon tertentu di Pilkada.

"Alangkah baiknya UAS tidak ikut ke ranah itu, cukup menjadi payung bagi semua calon yang bertarung di Pilkada," ujar Tito.

Apalagi lanjut Tito, paslon yang didukung UAS nantinya kalah di Pilkada maka akan berpengaruh terhadap kredibilitas ustadz kondang yang sudah berlevel nasional itu.

"Daya tarik UAS akan menjadi persoalan kalau misalnya calon yang didukung kalah apa tidak akan menjatuhkan kredibilitas UAS," jelas Tito Handoko.