TNI-Polri Jamin Keamanan Warga Papua Jelang HUT OPM

Panglima TNI Bersama Kapolri saat memberikan arahan ke anggota TNI dan Polri se Jayawijaya

Oleh : Abner Wanggai )*

Kesediaan aparat gabungan TNI dan Polri guna mengamankan situasi jelang HUT OPM dinilai memberikan rasa tenang dan bahagia bagi rakyat Papua. Pasalnya hari-hari menuju perayaan ini dirasa rawan, pasca tertangkapnya Iris Murib, petinggi OPM kala mencari pasokan senjata. Bahkan, TNI/Polri juga membagi-bagikan kado  Natal kepada masyarakat.

Bagi rakyat Papua kehadiran TNI/Polri mampu memberikan jaminan keamanan. Hal itu tengah mereka butuhkan menjelang HUT OPM yang dianggap cukup meresahkan. Kekhawatiran bertambah saat ditengarai petinggi OPM, Iris Murib berhasil diringkus saat mencari pasokan senjata. Bahkan, menurut laporan senjata tersebut akan digunakan untuk melakukan aksi kekerasan saat HUT organisasi Separatis ini. Iris Murib juga sempat melakukan perlawanan ketika akan ditangkap. Namun, aparat dengan gesit menangkal dan terpaksa melakukan penembakan agar Iris tak dapat melarikan diri.

A

Dilihat dari perjalanan aparat menciptakan keamanan ini wajar jika rakyat Papua merasa jika TNI/Polri ini memiliki peranan yang sangat penting. Terutama, guna menjaga situasi agar tetap kondusif, apalagi HUT OPM ini tinggal menghitung hari. Aparat keamanan tak henti-hentinya melakukan segala bentuk upaya pengamanan. Mulai dari pemetaan wilayah yang rawan, melakukan sejumlah razia di daerah-daerah yang dijadikan basis kelompok separatis hingga imbauan untuk tidak mempercayai aneka berita Hoax terkait hari lahir OPM ini.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra  turut menegaskan, bahwasannya situasi di Papua menjelang 1 Desember nanti terbilang aman dan kondusif. Asep sudah melakukan upaya pengimbauan agar masyarakat tidak melaksanakan perayaan 1 Desember yang diklaim sebagai HUT OPM. Kendati demikian, pihak kepolisian bekerja sama dengan pihak TNI untuk tetap melakukan pengawasan guna mengantisipasi adanya gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah masyarakat Papua.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Papua akan mengerahkan 1.300 personel untuk mendukung upaya pengamanan wilayah Papua menjelang HUT OPM pada 1 Desember. Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui bahwa banyaknya personil yang diterjunkan untuk menjamin dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Di lain pihak, Warga Kota Jayapura dan sekitarnya diminta agar mewaspadai berita hoax menjelang 1 Desember serta diharapkan lebih dapat menyiapkan diri untuk menyambut perayaan Natal tahun 2019. Sehingga warga Bumi Cendrawasih tak ikut terprovokasi terkait isu 1 Desember mendatang.

Kata Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo mengingatkan bahwa hasutan maupun provokasi sengaja dikembangkan oleh oknum tertentu guna melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bertanah air. Abisai mewanti-wanti agar hoax semacam itu tidak usah diperhatikan, fokus saja untuk tetap bersatu hidup dengan harmonis.
Politisi Partai Golkar itu juga meminta kepada aparat keamanan TNI dan Polri untuk menjalankan tugas sesuai tupoksinya. Abisai menambahkan, Desember merupakan bulan yang suci bagi umat Nasrani untuk menyiapkan diri menyambut Natal. Maka dari itu, para umat harus  berkonsentrasi pada persiapan acara keagamaan yang dihelat satu tahun sekali ini. Ia dengan tegas menyatakan bahwa tanggal 1 Desember tidak ada perayaan atau momentum tertentu. Sehingga tak perlu memberikan perhatian khusus terkait acara ini. Dirinya menganggap Papua adalah satu dalam bingkai NKRI, tak ada bendera lain selain merah putih. Sambil berkelakar dirinya mengatakan jika ada bendera lain maka bendera itu adalah bendera Tim Sepak Bola Persipura, Jayapura.

Lebih lanjut, kekhawatiran warga Papua terhadap Organisasi separatis ini bukanlah tanpa alasan. Mengingat, perilaku anggotanya yang tergolong keji, beringas dan sadis. Mereka tak segan melakukan aksi penganiayaan terhadap warga yang dianggap membangkang pada mereka. Yakni, tak mengikuti kemauan OPM untuk mendukung pemisahan diri dari NKRI. Padahal pada kenyataanya, OPM tidak memberikan kontribusi apapun kepada warga Papua. Alih-alih menciptakan situasi aman bagi warganya, OPM malah melancarkan kekerasan bagi siapa saja yang bersilangan dengan mereka.

Melihat hal tersebut TNI/Polri tak tinggal diam! Mereka rela berkorban waktu dan nyawa demi keutuhan NKRI. Khususnya bagi rakyat bumi cendrawasih. Buat apasih, OPM ini "ngeyel"? Bukankah percuma saja merongrong persatuan dan kesatuan RI. Sudah jelas Papua bagian dari Ibu pertiwi, tak dapat diganggu gugat lagi. Lalu, apa yang mau diperjuangkan jika rakyat Papua sendiri telah memberikan pilihan untuk terus bersama Indonesia. Meskipun begitu, memang perlu perhatian dan kewaspadaan tinggi untuk menghadapi isu provokasi yang kuat terkait OPM ini. Jangan sampai terhasut maupun ikut-ikutan beraksi ke arah makar.