"Tebing Lubuk Manau" Tidak Ada Koordinasi, Ini Penjelasan Satlantas Polres Bengkulu Selatan

Pengerukan Tanah Tebing Manau

Bengkulu Selatan,  Bengkulutoday.com - Pasca terjadinya longsor akibat pengerukan tanah di lokasi Tebing Lubuk Manau yang merupakan akses jalan nasional.  Saat ini, jalan mengalami becek dan berdebu yang menggangu pengguna jalan.

Dalam menyikapi hal tersebut Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Deddy Nata S.IK  melalui Kasat Lantas Iptu Eka Hendra Ardiansyah mengatakan akan menurunkan personel untuk melakukan pengecekan ke lokasi pengerukan tanah tersebut.

"Ya benar, tadi malam (30/9/2020) memang terjadi longsor di Tebing Lubuk Manau tersebut. Hari ini kami akan menurunkan personil untuk melakukan pengecekan terhadap matrial longsor tersebut agar tidak mengganggu aktifitas pengguna jalan," ujar Iptu Eka Hendra Ardiansyah, Kamis (1/10/2020).

Sambung Kasat Lantas, berdasarkan informasi yang kami dapatkan bahwa pihak pelaksana kegiatan tersebut melakukan pengerukan hingga hampir sebagian badan jalan. " Hingga saat ini, sampai pihak pelaksana kegiatan belum ada koordinasi kepada kami terhadap pengerjaan pengerukan tanah tersebut, "papar Iptu Eka Hendra Ardiansyah.

Lanjut Kasat Lantas, kami minta kepada pihak pelaksana kegiatan tersebut untuk melakukan pembersihan badan jalan yang licin dan memasang rambu-rambu agar tidak mengganggu aktifitas pengguna jalan.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Selatan kembali menegaskan kepada pihak pelaksana kegiatan tersebut untuk memberhentikan aktifitas pengerukan tanah.

"Sesuai intruksi dari Sekda Kabupaten Bengkulu Selatan, untuk aktivitas anggota yang pengerukan karena akan menggangu pengguna jalan yang mana dengan hujan jalan menjadi licin dan jika panas berdebu," ungkap Nuzmanto Adil.

Sambung Nuzmanto, jalan ini merupakan jalan nasional namun, karena penempatan jalan nasional tersebut berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan maka dengan itu pihak PUPR Bengkulu Selatan harus melakukan pengawasan.

"Seharusnya pihak terkait berkoordinasi dengan PUPR Bengkulu Selatan, namun hingga terjadinya longsor tersebut pihak pelaksana tidak pernah koordinasi kepada PUPR Bengkulu Selatan dengan Dinas PUPR Bengkulu Selatan," tutup Nuzmanto Adil. (Fong)