Sultan Minta Mendikbud Tingkatkan Pemerataan Kualitas Pendidikan

Sultan bertemu Mendikbud

Bengkulutoday.com - Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di daerah.

Permintaan tersebut disampaikan Sultan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam rapat kerja Komite III DPD RI dengan Kemendikbud, di Gedung B, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta – Rabu (12/2/2020).

“Kita masih melihat dan merasakan masih terjadi kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah, terutama antara daerah di perkotaan dengan daerah di pelosok-pelosok. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah. Bagaimana caranya kita membuat sistem yang bisa memeratakan kualitas pendidikan antar-daerah,” kata Sultan.

Senator Indonesia dari Provinsi Bengkulu itu juga menyatakan, perubahan kebijakan menteri yang baru hendaknya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. “Sebenarnya kualitas sumber daya manusia kita tidak kalah dengan negara-negara lain. Tapi kenapa di peringkat universitas kita selalu berada di posisi ratusan kelas dunia. Ini juga yang menjadi pekerjaan rumah kita semua. Bagaimana peringkat universitas kita bisa naik di kelompok dua digit dunia,” harapan Sultan.

Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan program kerja Kemendikbud tahun 2020 terkait dengan evaluasi sistem pembelajaran. Pertama, menyediakan pratik-praktik baik untuk materi ujian sekolah. Kedua, mendampingi pemerintah daerah untuk tidak lagi mewajibkan materi ujian kelulusan di daerahnya, melainkan memberikan kemerdekaan untuk masing-masing sekolah.

Ketiga ujarnya, melaksanakan ujian nasional tahun 2020 (terakhir kalinya) untuk 8,4 juta peserta didik. Keempat, merancang asesmen kompetensi dan survei karakter tahun 2021.

“Kemendikbud bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan Kemenkominfo untuk mempersiapkan sarana dan prasarana perangkat IT dalam program perancangan asesmen kompetensi dan survey karakter, perangkat IT tersebut juga digunakan untuk pelaporan pertanggungjawaban dana BOS secara online,” imbuh Nadiem.

Sumber: Liputan.co.id