Situasi Papua dan Papua Barat Kondusif Jelang Natal

ilustrasi.net

Oleh : Yeremia Kogoya )*

TNI/Polri terus bersinergi guna memelihara situasi keamanan di Papua dan Papua Barat jelang Hari Raya Natal. Hal itu dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang hendak beribadah sekaligus wujud pelayanan negara kepada masyrakat.

Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2019, situasi kamtibmas wilayah hukum Polres Jayapura Kota cukup kondusif Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gutav R Urbias.

Pihaknya menuturkan, jelang Natal situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) secara umum kondusif, akan tetapi pihaknya akan tetap memantau perkembangan di kota Jayapura secara umum.

Gustav menerangkan, selain meningkatkan patroli demi kenyamanan dan menjaga situasi kamtibmas Kota Jayapura agar tetap kondusif, kedepannya pun akan dilaksanakan Operasi Lilin demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat mengingat aktifitas masyarakat akan meningkat jelang Natal dan Tahun Baru.

Pendirian Pos lilin tersebut nantinya akan diisi oleh personil gabungan dari Polri maupun TNI serta dibantu oleh organisasi kemasyarakatan.

Selain menjaga keamanan. Pihaknya juga akan melakukan patroli rutin dan razia guna menekan adanya peredaran miras yang tidak dilengkapi surat izin, sedangkan untuk penjual Miras yang legal akan diawasi sesuai dengan surat edaran dari Walikota Jayapura.

Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan menghimbau kepada seluruh masyarakat Manokwari untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Sehingga suasana kondusif dan dapat dirasakan semua orang, termasuk saat perayaan Natal.

Pihaknya juga meminta kepada para warga untuk tidak minum minuman kerasa (miras), apalagi yang disimpan untuk akhir tahun. Sebab miras ini sering memicu hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurutnya, dengan adanya peraturan daerah (perda), tetapi masih banyak miras yang dijual, dan kita semua tahu bahwa miras merupakan pemicu utama dalam berbagai permasalahan yang terjadi di manokwari.

Oleh sebab itu, Demas berharap agar semua masyarakat dapat menjaga keamanan dan ketertiban. Dirinya juga berpesan kepada masyarakat yang hendak mudik untuk memperhatikan semua pintu dan jendela rumah agar tetap dikunci dan jangan sampai memberi peluang kepada pencuri.

Ia juga berpesan kepada para ibu rumah tangga, untuk selalu memperhatikan dapurnya lebih baik. Sebab jangan sampai lupa untuk mematikan kompor sebelum meninggalkan rumah, karena dapat memicu kebakaran.

Sementara itu, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan tidak ada peningkatan pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru di wilayahnya. Dia menegaskan situasi di Papua Barat kondusif. Meski demikian Dominggus mengatakan bahwa personel TNI dan Polri masih tetap bersiaga.

Dominggus juga menyebutkan, tidak ada peningkatan pengamanan. Personel TNI/Polri yang berjaga pascakerusuhan 19 Agustus 2019 sudah kembali ke daerah asal mereka.

Kondusifitas di Papua juga tidak hanya menjadi peran aparat keamanan saja, tetapi ormas, LSM dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Papua dan Papua Barat juga harus terlibat dalam upaya menjaga suasana aman dan damai.

Joko Prayitno selaku anggota FKUB Provinsi Papua mengapresiasi kerja TNI Polri dalam pengamanan kamtibmas di tanah Papua. FKUB setempat juga meminta kerja sama seluruh tokoh agama di Papua untuk menyebarkan pesan damai kepada para jemaatnya.

Joko juga menceritakan bahwa kehidupan toleransi beragama di Papua sudah membaik, termasuk dalam berbagi kehidupan bermasyarakat, dalam menciptakan suasana yang aman, nyaman dan bahagia, jelang perayaan natal dan tahun baru.

Dirinya juga mengajak kepada seluruh umat untuk bersinergi dengan TNI dan Polri dalam melakukan pengamanan natal dan tahun baru 2020 di Tanah Papua.

Pada kesempata berbeda, dalam perayaan natal dan tahun baru, polres Jayapura juga dibantu oleh TNI, Basarnas, Orari, Senkom, Rapi, serta Pramuka dan pemuda muslim.

Kerjasama dari pemuda muslim dalam pengamanan natal, tentu menunjukkan toleransi beragama yang tumbuh dan dipelihara dengan baik di Jayapura.

Toleransi ini tentu bisa menjadi contoh bagi siapapun untuk tidak membeda-bedakan agama dalam upaya menjaga persatuan Indonesia. Karena Kebhinekaan di Indonesia bersumber dari sikap toleransi antar masyarakat.

Kapolres Jayapura AKBP Victor Dean Mackbon meminta agar masyarakat setempat tidak membunyikan petasan pada 24-25 Desember 2019, serta tanggal 1 Januari 2020, sesuai dengan himbauan Bupati Kabupaten Jayapura.

Papua sudah semestinya menjaga perdamaian dan tidak lagi terdengar berita tentang kerusuhan, semangat toleransi antar umat beragama sudah semestinya dijaga untuk mewujudkan persatuan bangsa. 

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta