Bengkulutoday.com - Mensinergikan dan menyamakan persepsi dalam pembangunan daerah antar lintas generasi, dilaksanakan silahturahmi dan temu wicara antar perempuan lansia, paruh baya dan remaja Provinsi Bengkulu, di Rumdin Wagub Bengkulu, Rabu (19/12/2018).
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Bidang Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PPRK MUI) Provinsi Bengkulu, Pemprov Bengkulu dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu.
Staf Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Kemasyarakatan dan SDM Rusdi Bakar mengatakan, selama ini memang ada anggapan bahwa kualitas perempuan dalam pembangunan masih terbilang rendah, sehingga menyebabkan peran kaum perempuan tertinggal dalam segala hal.
Menindak lanjuti hal ini lanjut Rusdi Bakar, diperlukan upaya dan strategi mengintegrasikan gender ke dalam arus pembangunan dengan cara menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan dan menghilangkan faktor kendala yang dihadapi perempuan dengan melakukan kegiatan analisis dan evaluasi.
“Jadi kegiatan ini sudah seharusnya kita jadikan momentum yang tepat bagi kita semua khususnya perempuan Bengkulu, agar mendapatkan pengetahuan untuk lebih aktif, mandiri dan produktif. Sehingga dapat selalu berkontrbusi positif dalam pembangunan di Provinsi Bengkulu,” ungkap Rusdi Bakar.
Hal senada juga disampaikan Kepala Perwakilan BI Bengkulu Endang Kurnia Saputra. Menurutnya peran aktif dan kontribusi kaum perempuan sejauh ini telah memberikan perkembangan dalam hal pertumbukan ekonomi dan pemberdayaan keluarga sejahtera.
“Lebih mendasar lagi bahwa peran perempuan di Bengkulu jelas sangat membantu dalam memberdayakan dan mensejahterakan masyararakat. Apalagi dibawah binaan Bank Indonesia, saat ini 13 Proyek Pemberdayaan Perempuan di Bengkulu telah menunjukkan perkembangan signifikan,” terang Endang Kurnia.
Dijelaskan Ketua PPRK MUI Provinsi Bengkulu Yuslidar, tujuan dilaksanakannya kegiatan temu wicara ini dalam upaya untuk meningkatkan koordinasi masing-masing kelompok dan organisasi perempuan di Bengkulu, sehingga akan terjalin komunikasi yang baik seusia tuntunan islam.
“jadi hari ini lintas generasi. Perbedaan umur ini jelas berdampak pada pola pikir sehingga mengubah nilai-nilai komunikasi dalam keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, saya kira perlu adanya penyamaan persepsi,” jelasnya.
Kegiatan temu wicara lintas generasi bertajuk “Menjadi Perempuan Aktif, Mandiri dan Produktif Sepanjang Usia” ini dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Ibu. [Rls]
