Siap Investasi, Taphalgin akan Bangun Pabrik Obat di Indonesia

Jerry Lumelle (paling kanan) foto bersama dengan CEO Taphalgin saat berkunjung ke Indonesia baru-baru ini

Jakarta, Bengkulutoday.com - Taphalgin adalah sebuah perusahaan farmasi dunia, gabungan dua negara kaya, Rusia dan Amerika.

Baru-baru ini, rombongan CEO Taphalgin yang terdiri Konstantin Stolowosow, Sergey Lutsenko dan Gennady Melnikov, datang ke Indonesia. Kedatangan mereka disambut oleh Jerry Lumelle selaku Wakil Ketua Lembaga Ekonomi dan Investasi Syariah Republik Indonesia. Perusahaan farmasi ini menyatakan minatnya masuk Indonesia.

CEO Taphalgin mempresentasikan produknya di hadapan Jerry Lumelle yang saat itu didampingi Ibu Ari dan Dr Mochamad Isnaeni M.Kes. Pertemuan lanjutan pun segera diagendakan. Rencananya, mereka dijadwalkan akan beraudens dengan Menteri Kesehatan dan beberapa BUMN yang bergerak di bidang farmasi.

Usai pertemuan dengan CEO Taphalgin, Jerry Lumelle mengatakan, jenis obat yang sedang ditawarkan Taphalgin ke Indonesia, sudah dikonsumsi secara luas di Rusia dan beberapa negara Eropa lainnya. Di Amerika, China dan India juga demikian. 

"Akan tetapi, semua produk Taphalgin yang mau masuk di Indonesia nanti, harus diuji dulu kelayakannya di BPOM. Jika lulus di BPOM, ya silakan saja dipasarkan dengan harga yang terjangkau kepada masyarakat Indonesia,"kata Jerry.

Sebaliknya, jika dinyatakan tidak lulus uji oleh BPOM, maka secara tegas Pemerintah Republik Indonesia akan menolak semua jenis produk Taphalgin.

Menurut Jerry, pihak Taphalgin akan bergandengan dengan BUMN farmasi sebagai lokal partner. Dan jika marketnya bagus, maka tidak tertutup kemungkinan Taphalgin akan membangun pabrik obatnya di Indonesia.

"Jika sudah ada pabriknya di Indonesia, maka otomatis harganya lebih murah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,"yakin Jerry.

Untuk diketahui, Taphalgin baru saja memperkenalkan produk obatnya jenis analgesik non morphin. Keampuhan obat ini 6 kali lebih bagus dari jenis analgesik yang mengandung morphin. 

Keunggulan obat ini sama sekali tidak terkontaminasi oleh zat kimia yang mengandung zat dari babi, sehingga cocok untuk pasien yang beragama Islam. 

Jenis obat analgesik ini, juga bisa diperuntukkan penderita kanker, stroke, dan berbagai luka dalam ataupun luka luar. Termasuk luka tembak di medan tempur, penyembuhannya bisa menggunakan obat analgesik non morphin ini.  

Produk lainnya yang sedang dipromosikan di Indonesia adalah jenis anti virus berbentuk spray, tanpa bahan pewarna dan tanpa rasa. Ada pula obat untuk luka bakar yang bisa mengembalikan kulit ke bentuk semula. Dan masih banyak lagi jenis produk obat yang dibuat khusus yang diperuntukan negara tropis seperti Indonesia.

INDONESIA RAMAH INVESTASI

Jerry menyatakan, proyek investasi besar lainnya di bidang kesehatan dalam waktu dekat segera terealisasi. Nilainya sekitar Rp.70 triliun. Investor dari China dan lokal akan membangun 100 unit Rumah Sakit berstandar internasional se Indonesia. Pembangunannya akan dimulai pada 2020 tahun depan.

"Alhamdulillah, Pemerintah Indonesia menyambut baik proyek investasi ini,"kata Jerry semringah.

Meski Lembaga Ekonomi dan Investasi Syariah RI baru saja dibentuk awal November 2019, namun kinerja lembaga ini sudah moncer. Buktinya, sejumlah proyek investasi berhasil masuk ke Indonesia.

Antara lain, proyek kilang minyak di Selayar senilai $15B. Kemudian pembangunan pabrik mobil listrik senilai $1B, dan proyek investasi di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. 

"Dan yang terbaru, investasi di bidang farmasi dengan Rusia dan Amerika. Nilai investasinya masih dalam kajian dan analisis," demikian kata Jerry Lumelle, sang penggaet investor asing ini. (rls)