Bengkulu - Proses seleksi pegawai Bank Bengkulu tahun 2024 diduga tidak transparan dan sarat praktik transaksional. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan telah memeriksa dua petinggi bank tersebut, yaitu Direktur Operasional dan Direktur Kepatuhan, pada 31 Januari lalu.
Selain adanya indikasi setoran uang, seleksi rekrutmen 89 pegawai Bank Bengkulu ini juga dicurigai dipenuhi praktik titipan. Dugaan ini semakin kuat setelah muncul informasi bahwa beberapa anak kandung petinggi Bank Bengkulu dinyatakan lulus seleksi.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengungkapkan bahwa total setoran yang diterima dalam proses rekrutmen ini mencapai Rp1 miliar.
"Dugaannya adalah yang telah dinyatakan lulus, dimintakan uang untuk membantu tersangka RM (Mantan Gubernur Bengkulu). Total uang yang terkumpul kurang lebih 1 miliar rupiah," ujar Tessa Mahardhika saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Selasa, 18 Maret 2025.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak media masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu, Jufrizal Eka Putra. Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan terkait dugaan keterlibatan anak pejabat dari orang dalam yang lolos seleksi rekrutmen tersebut.
