RSUD M Yunus Observasi Pasien Demam Baru Balik 2 Minggu dari Cina

Direktur Rumah Sakit Umum M Yunus Bengkulu dr Zulkimaulub Ritonga

Bengkulutoday.com - Direktur Rumah Sakit Umum M Yunus Bengkulu dr Zulkimaulub Ritonga memberikan keterangan terkait adanya pasien laki-laki yang saat ini diisolasi di RSUD M Yunus Bengkulu. Pasien tersebut menurut Zulkimaulub baru saja 2 minggu pulang dari Guangzhou Cina. Namun terkait apakah pasien tersebut suspek Corona, dr Zulkimaulub membantahnya.

 "Bukan suspek, tapi observasi," kata dr Zulkimaulub Ritonga, saat dikonfirmasi Bengkulutoday.com, Rabu (12/2/2020) malam.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni membenarkan jika ada pasien yang dirawat secara khusus lantaran memiliki riwayat pulang dari Cina.

"Benar ada pasien dirawat khusus (observasi) karena baru pulang dari negara Cina," kata Herwan Antoni.

Sebelumnya, pada Rabu (12/2/2020) sore, diberitakan Rakyatbengkulu.com dan Bengkuluekspress.com, sekira pukul 18.00 WIB RSUD M Yunus Bengkulu menerima pasien laki-laki dengan gejala demam, batuk berdahak dan sakit di tenggorokan. Petugas medis RSUD M Yunus kemudian melakukan langkah khusus dengan mengisolasi pasien tersebut lantaran memiliki riwayat dari negeri yang menjadi sumber virus Corona.

Untuk diketahui, hingga saat ini dari 62 kasus diduga suspek Corona, semuanya dinyatakan negatif. Hal itu disampaikan Presiden RI Joko Widodo. 

"Saya kira ini menunjukkan kewaspadaan kita, kehati-hatian kita, ekstra kerja keras kita, sehingga virus itu tidak masuk ke Indonesia. Meskipun kemarin ada 62 yang suspect, tetapi setelah dicek semuanya pada posisi negatif. Ini patut kita syukuri," kata Presiden dalam sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa 11 Februari 2020.

Kepala Negara juga meminta agar informasi mengenai pengendalian virus corona terus disampaikan kepada media setiap saat. Selain untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, hal tersebut juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani wabah virus corona.

"Saya minta agar penyampaian ke media baik pagi, siang, malam terus dilakukan sehingga informasi itu betul-betul konkret, ada fakta-faktanya, sehingga persepsi yang ada di luar kepada pemerintahan Indonesia betul-betul sangat serius dalam menangani ini," kata Presiden.

Sebelumnya diberitakan, 62 spesimen pasien yang diduga terinfeksi virus corona sudah diperiksa di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes. Data terbaru hasil pemeriksaan pasien dalam pengawasan virus corona 10 Februari 2020 pukul 6 sore menunjukkan sebanyak 62 uji spesimen hasilnya negatif virus corona.

Pewarta: Zainal Ariefin