Rohidin Optimalkan Program Pendidikan Magang Keluar Negeri

Rohidin Mersyah

Bengkulutoday.com - Di era kepemimpinan Dr H Rohidin Mersyah, Pemerintah Provinsi Bengkulu kembali mengoptimalkan Program magang dan Pendidikan bekerjasama Kementerian Ketenagakerjaan RI, IM Japan dan Pemerintah Jerman.


Untuk diketahui, di periode kepemimpinan Gubernur sebelumnya Bengkulu masuk dalam daftar hitam lantaran tidak bisa mengoptimalkan program sinergis ini. Pengoptimalan Program Permagangan kembali dilakukan di tahun 2017, 2018, 2019, hingga sekarang, ratusan pemuda/pemudi Bengkulu yang telah diberangkatkan melalui program ini namun untuk di tahun 2020 ini terjadi penundaan karena pandemi Covid-19.

Program Permagangan memiliki dua tujuan dan pola pengembangan keterampilan yang berbeda yakni :

1. Jepang


Pemagang akan ditempatkan di suatu Perusahaan dan akan menjalani magang selama tiga tahun serta menerima insentif 18-30 juta perbulan tergantung Perusahaan dan sertifikat, bagi yang mampu memberikan kinerja terbaik akan mendapatkan kesempatan langsung dari Perusahaan tempat magang untuk menandatangani kontrak kerja di sana.

2. Jerman


Pemagang akan mendapatkan pengembangan keterampilan lewat pendidikan dan juga ditempatkan di suatu perusahaan, selain itu juga mendapatkan fasilitas serta uang saku kisaran 7 juta/bulan, jika nantinya selesai maka Penerima Beasiswa ini akan menerima Ijazah setara Diploma III.

Melalui program ini, baik Pemerintah Provinsi Bengkulu maupun Kementerian Ketenagakerjaan RI tidak memberikan kuota batasan maksimal untuk daerah, hanya saja calon Pemagang harus melengkapi berkas mulai Ijazah, memiliki sertifikat kompetensi di bidangnya, kelengkapan identitas diri serta memenuhi kriteria batasan usia.

Jika berkas dinyatakan lengkap dan lolos verifikasi, Calon pemagang diwajibkan melewati Rangkaian Tahapan Tes mulai dari Tes Matematik hingga Tes Fisik, hingga Calon Pemagang diminta memiliki keterampilan berbahasa asing sesuai tujuan dan matematika. Barang siapa yang lolos akan diberangkatkan tanpa takut khawatir ada batasan kuota.

Dalam penjelasannya, Rohidin menjelaskan bahwa Program ini merupakan program sinergis, yang kembali Pemprov Bengkulu optimalkan dengan tujuan membentuk Pemuda-pemudi terampil sebagai pendorong ekonomi masyarakat Bengkulu. Karena pulang dari magang dan pendidikan ini, pemagang akan mendapatkan keterampilan dan bekal yang sangat luar biasa untuk menggerakkan peran strategis Pemuda mendorong pertumbuhan ekonomi.

Rohidin bersama Disnaker memfokuskan peluang ini kepada Pemuda-pemudi Desa namun tidak juga mengkesampingkan pemuda-pemudi perkotaan, siapapun yang mempunyai kompetensi dan mampu lulus tes maka akan mendapat peluang yang sama.

"Kita juga mendorong pemuda-pemudi untuk turut aktif sebagai penggerak ekonomi, di mana kita menghidupkan program Permagangan ke Jepang, di sana mereka magang dan diasah kemampuannya dan juga mendapatkan uang saku. Selanjutnya ada pendidikan ke Jerman, di mana mereka menjalani pendidikan yang diselingi juga pengasahan keterampilan dan juga mendapatkan uang saku," ujarnya.

"Program ini sinergi bersama Kementerian Ketenagakerjaan dan juga negara sahabat tersebut, tujuan kami mengirim mereka ini berharap kedepannya mereka mampu memotori perubahan dan menggerakkan ekonomi di tempatnya masing-masing. Saya juga memfokuskan untuk satu pemuda satu Desa, saya meyakini berbekal keterampilan dan tabungan yang ia punya ketika pulang nanti akan berinovasi mendorong pergerakan ekonomi di Desa," sambung Rohidin.