Bengkulutoday.com - Selingkup Komisariat HMI se Kota Bengkulu menggelar konferensi pers pasca demo ricuh di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (18/9/2018). Demo tersebut merupakan kritik terhadap pemerintah Jokowi dengan tema "Raport Merah Pemerintah".
Ratusan aktivis HMI yang menggelar demo berakhir ricuh dan terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian. Delapan Polisi dilaporkan mengalami luka, sedangkan dari HMI sebanyak 5 orang dirawat di rumah sakit. Dari keterangan Kapolres Bengkulu AKBP Heru Prianggodo, saat demo sebanyak 8 aktivis HMI diamankan Polisi.
Sementara dalam rilisnya, HMI mendata ada 20 orang yang diamankan Polda Bengkulu pada saat aksi berlangsung. Dari dua puluh yang diamankan, dua diantaranya adalah pengurus KAHMI Bengkulu, dimana salah satunya adalah M Priatno, ketua Presidium KAHMI Bengkulu. Selain M Priatno, satu pengurus KAHMI Fitrah Insani juga ikut diamankan Polisi. Sementara dua nama lagi peserta demo belum diketahui kabarnya.
Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung melalui Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno mengatakan, dari 5 aktivis HMI yang dibawa ke rumah sakit, empat diantaranya sudah pulang, tinggal satu orang lagi yang masih dirawat di RSUD M Yunus Bengkulu.
Berikut daftar nama yang diamankan Polisi :
1. Azza
2. Holik
3. Fariz
4. Dede Irawan
5. Krisyanto
6. Kholid
7. Abi
8. Hernandes
9. Sandes
10. Agung
11. Jery
12. Dimas
13. Mazako
14. Noven
15. Fitrah Insani
16. M Priatno
17. Bayu
18. Deo Agung
19. Priska
20. Alpian
Untuk daftar nama yang dibawa ke Rumah Sakit sebagai berikut :
1. Arya Lestari
2. Una
3. Lucita
4. Dekka
5. Krisna
[JS]
