Rapid Test Reaktif, Hasil Uji Lab Belum Tentu Positif Corona

Ilustrasi

Bengkulutoday.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menjelaskan, jika ditemukan hasil rapid test sesorang reaktif atau diduga terpapar corona, belum tentu sama hasilnya ketika sudah diuji oleh laboratorium. Sebab, beda sampel yang diambil untuk rapid test dan uji lab.

Hal itu menanggapi adanya penambahan 1 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu yang dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu. Berdasarkan rapid test, yang bersangkutan hasilnya reaktif. Namun menurut Herwan, meski hasilnya reaktif belum tentu hasil laboratorium swabnya konfirmasi (positif corona). 

"Rapid test tujuannya untuk mengetahui imunitas seseorang, bila reaktif tentunya ada gangguan. Gangguan tersebut, belum tentu akibat Covid-19. Untuk memastikannya, kita lakukan Swab dan Insya Allah tiga hingga empat hari kedepan hasilnya akan keluar," jelas Herwan saat merilis hasil perkembangan kasus Covid-19 di Bengkulu, Minggu (12/4/2020).

Herwan menambahkan, riwayat perjalanan 1 PDP usai melakukan perjalanan dari Jakarta pada 3 April 2020, kemudian yang bersangkutan mengeluh demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, lemah, nyeri otot, mual muntah, diare, dan hilang penciuman. Kemarin, tim sudah menjemput dan yang bersangkutan langsung dibawa ke RSUD M Yunus. 

"PDP kemarin usai perjalanan dari Jakarta, menurut KK pasien ini berasal dari Bengkulu Utara. Pasien ini berprofesi sebagai tenaga kesehatan, dan sudah paham bagaimana protokol kesehatan Covid-19. Timbulnya beberapa gejala, oleh sebab itu yang bersangkutan langsung dibawa untuk menjalani perawatan," jelas Herwan.

Selain itu, hari ini ada penambahan 1 PDP dari kota Bengkulu, yang bersangkutan telah dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Namun menurut Herwan, meski hasilnya reaktif belum tentu hasil laboratorium swabnya konfirmasi (positif). 

"Rapid test tujuannya untuk mengetahui imunitas seseorang, bila reaktif tentunya ada gangguan. Gangguan tersebut, belum tentu akibat Covid-19. Untuk memastikannya, kita lakukan Swab dan inshaallah tiga hingga empat hari kedepan hasilnya akan keluar," jelas Herwan.

Mengutip dari situs Sehatq.com, pemeriksaan rapid test yang ada di Indonesia, dilakukan menggunakan sampel darah. Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.

Rapid test memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah. Apa itu? IgG dan IgM adalah sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat kita mengalami infeksi virus. Jadi, jika di tubuh terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan bertambah.

Hasil rapid test dengan sampel darah tersebut, dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi. Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19.

Maka dari itu, orang dengan hasil rapid testnya positif, perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorok atau hidung. Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis. Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat ia masuk ke tubuh.

Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh Anda.

 

Sementara itu, Kadinkes juga melaporkan kondisi pasien positif covid-19 inisial He (55), warga Kota Bengkulu yang juga pejabat Bank Bengkulu. Dijelaskannya, saat ini pasien positif corona He, masih menjalani proses perawatan di RSUD M Yunus dan terus menunjukkan perkembangan.Kepala Dinas Kesehatan Herwan Antoni mengungkapkan kondisi He sudah stabil dan membaik. 

"Kondisi terakhir He, stabil dan membaik. Diperkirakan beberapa hari kedepan, sudah bisa kembali normal. Mari kita doakan bersama," ujar Herwan.

Lebih lanjut, begitu pun kondisi dua orang positif yang saat ini isolasi mandiri di rumah. Kondisinya baik dan masih dalam tahap pengawasan. Pemeriksaan darah lengkap dan hasil rontgen dari RSUD M. Yunus hasilnya bagus. Keduanya, juga terus dipantau oleh tim kesehatan.

"Kemudian, kondisi dua positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri kondisinya juga semakin baik dan masih tahap pengawasan oleh dinas kesehatan kota Bengkulu berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi Bengkulu. Selain diawasi, keduanya juga rutin diberi obat dan vitamin sesuai aturan. Jadi masyarakat tidak perlu panik, semuanya sudah dilakukan penanganan terbaik dan sesuai SOP (Protokol Covid-19)," terang Herwan.

Pertanggal 12 April 2020, ada penambahan 4 kasus ODP dan 1 PDP, sehingga total kasus yang tercatat berjumlah 546 kasus. Dengan rincian kasus ODP sebanyak 529 kasus, yang dinyatakan sehat atau selesai pemantauan 334 kasus dan 192 kasus masih dalam proses pemantauan. 

Sementara kasus PDP berjumlah 17 orang, 7 orang diantaranya masih dalam pengawasan. Dengan rincian, 2 orang pengawasan mandiri (1 orang asal kota Bengkulu dan 1 orang asal Bengkulu Tengah), 3 orang di Mukomuko (selesai perawatan) dan 2 orang dirawat di RSUD M.Yunus.