Rejang Lebong, Bengkulutoday.com - Program Makan Bergizi Gratis yang digagas secara nasional mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Noprianto, menyampaikan bahwa inisiatif ini akan didukung oleh pembentukan Badan Gizi Nasional sebagai pelaksana utama program tersebut.
“Desain untuk makan gizi gratis ini akan ditangani secara nasional oleh Badan Gizi Nasional. Badan ini yang nanti akan bertanggung jawab mulai dari pemetaan hingga penyiapan stakeholder,” ujar Noprianto saat diwawancarai mengenai program tersebut.
Ia menambahkan bahwa Badan Gizi Nasional diharapkan hadir di setiap provinsi, termasuk Bengkulu, untuk menjalankan berbagai tugas penting, seperti pemetaan kebutuhan, perencanaan anggaran, dan pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan gizi masyarakat.
“Kita di Dikbud ini secara teknis tidak akan banyak terlibat. Peran kami sebatas mengonfirmasi data sekolah atau jumlah siswa yang ada di daerah,” jelasnya.
Noprianto juga menyoroti relevansi program ini dengan upaya pemerintah dalam menekan angka stunting yang telah menjadi isu nasional dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, stunting erat kaitannya dengan kecukupan konsumsi gizi sejak masa kehamilan hingga usia sekolah.
“Program ini menyasar berbagai tahap kehidupan, mulai dari ibu hamil dengan optimalisasi gizi seimbang, balita melalui Posyandu, hingga anak usia sekolah. Pelaksanaan program makan bergizi di satuan pendidikan menjadi langkah praktis untuk menjamin kecukupan gizi anak-anak,” paparnya.
Meski perencanaan masih berada di tingkat pusat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong siap berperan aktif jika diminta.
“Kami menunggu arahan pusat. Kalau nantinya kami dilibatkan dalam aspek teknis, kami akan segera menyusun strategi agar pelaksanaannya di sekolah dapat berjalan optimal,” tutupnya.
Dengan adanya inisiatif ini, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berharap dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas gizi anak-anak di wilayah tersebut, sekaligus mendukung pengurangan angka stunting secara nasional. (Hendra)